Abstract
In supporting
educational activities, the library has various duties including as a provider,
manager, maintainer, and empowerer and presents a collection of library
materials to its users. Many library users do not have basic knowledge in using
the library. Especially with the development of knowledge that is getting
faster along with the entry of technology and information into the library
environment, on the other hand there are still many users who do not have the
knowledge to explore the information in the library. Therefore, the task of the
librarian is to socialize to its users, one of which is user education.
User education is an
activity that should be held by every university library. With all its
benefits, this activity aims to provide the recipient with the ability to utilize
the collection of library materials in the library effectively and efficiently.
Keywords:
Library; user education; library users.
Abstrak
Dalam mendukung kegiatan pendidikan, perpustakaan mempunyai
berbagai tugas diantaranya sebagai penyedia, pengelola, pemelihara, dan pemberdaya
dan menyajikan koleksi bahan pustaka kepada pemakainya. Banyak pengguna
perpustakaan yang belum memiliki pengetahuan dasar dalam menggunakan
perpustakaan. Apalagi dengan perkembangan pengetahuan yang semakin cepat
seiring dengan masuknya teknologi dan informasi ke lingkungan perpustakaan,
disisi lain pengguna masih banyak yang belum memiliki pengetahuan dalam
menggali informasi yang ada di perpustakaan. Oleh karena itu tugas pustakawan
adalah melakukan sosialisasi kepada penggunanya, salah satunya yaitu pendidikan
pemakai (user education).
Pendidikan
pemakai merupakan kegiatan yang sudah seharusnya diselenggarakan oleh setiap
perpustakaan perguruan tinggi. Dengan segala manfaatnya, kegiatan ini bertujuan
untuk memberikan kemampuan bagi penerimanya agar dapat memanfaatkkan koleksi
bahan pustaka yang ada di perpustakaan secara efektif dan efisien.
Kata Kunci : Perpustakaan; user education; pengguna perpustakaan.
Pendahuluan
Mahasiswa
pada saat mencari informasi untuk tugas dari dosen, mahasiswa lebih memilih
untuk mencari informasi di internet dibanding perpustakaan. Mengapa? Karena
lebih mudah dan cepat didapatkan hanya dengan mengcopy paste informasi
tersebut. Akan tetapi tidak semua informasi dari internet tersebut akurat atau
benar bahkan ada yang menyesatkan para pemakai informasinya. Jadi alangkah
bainya pemakai dapat mengakses informasi melalui perpustakaan. Karena
perpustakaan berisi berbagai macam informasi dan koleksi yang terjamin akan
kebenaran dan keakuratan informasinya.
Namun
masih banyak pengguna yang tidak mengetahui dasar dalam mengakses dan
memanfaatkan perpustakaan. Terutama dalam menelusur menggunakan mesin pencarian
online. Oleh karena itu perpustakaan dan perguruan tinggi mengadakan program pendidikan
pemakai.
Pendidikan
pemakai merupakan salah satu bentuk layanan yang diberikan oleh perpustakaan
kepada penggunanya. Layanan ini berguna untuk mendidik pengguna bagaimana cara
memanfaatkan fasilitas yang tersedia di perpustakaan dengan efektif dan efisien
dan mengenalkan kepada pengguna bagaimana menelusur informasi di perpustakaan
dengan benar. Pendidikan pemakai ini bertujuan untuk mendidik pengguna agar
mampu mandiri dalam memanfaatkan perpustakaan. Pendidikan pemakai seharusnya
ditempatkan sebagai layanan yang wajib diberikan kepada pengguna di
perpustakaan perguruan tinggi, dimana mayoritas penggunanya adalah mahasiswa
dan dosen yang tingkat kebutuhan informasinya tinggi. Bisa dibayangkan jika
pengguna tersebut tidak memahami bagaimana cara menelusur informasi di
perpustakaan, dimana perpustakaan saat ini telah mengalami banjir informasi
akibat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat.
Metode Penelitian
Artikel menerapkan model penelitian
kualitatif dalam penelitian ini, dengan maksud tujuan menghasilkan data
deskriptif, yang secara langsung berhubungan dengan data non numerik berupa
hasil pengamatan perilaku dan wawancara secara langsung. Sumber informasi
penelitian ini merupakan sumber data utama.
Pembahasan
A.
Pengertian
Pendidikan Pemakai
Menurut Lasa (2009: 241)
pendidikan pemustaka atau pemakai merupakan program yang diselenggarakan
perpustakaan untuk memberikan bimbingan, petunjuk, maupun pendidikan kepada
calon pemustaka atau pemustaka perpustakaan dalam kegiatan mereka untuk
memanfaatkan jasa informasi dan sarana yang ada di perpustakaan tersebut.
Hazel Mews: “….instruction
given to readers to help them make the best use of a library”. (Pendidikan
Pengguna adalah instruksi yang diberikan kepada pemakai agar mereka dapat
menggunakan perpustakaan dengan baik).
Renford and Hendrickson : “
…..encompass all activities designed to teach the user about library resources
and research techniques”. (Pendidikan pengguna adalah cara suatu kegiatan
pengajaran dengan menggunakan berbagai sumber perpustakaan dan cara-cara
penelitian).
Malley : “….a process whereby
the library user is firstly made aware of the extend and number of the library
s resources, of its services and of the information sources available to him or
her, and secondly taught how to use these resources, servicces and sources”.
(Pendidikan pengguna adalah suatu proses dimana pengguna perpustakaan untuk
pertama kali diberi pemahaman dan pengertian sumber-sumber perpustakaan,
termasuk pelayanan dan sumber-sumber informasi yang saling terkait, bagaimana
menggunakan sumber-sumber tersebut, bagaimana pelayanannya dan di mana
sumbernya).
B.
Tujuan
Pendidikan Pemakai
Pendidikan
pemakai memiliki tujuan yang telah ditetapkan secara objektif. Dalam hal ini,
perpustakaan harus mampu mengidentifikasi berbagai sasaran yang ingin dicapai
didasarkan dari prioritas pada porsinya
masing-masing. Oleh karena itu, penerapan pendidikan pemakai pada perpustakaan
harus diiringi dengan berbagai target yang ingin dicapai.
Secara
umum tujuan diadakannya pendidikan pemakai tercantum dalam Perpustakaan
Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004, 95) sebagai berikut:
1)
Meningkatkan
keterampilan pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan sumber daya perpustakaan
secara mandiri.
2)
Membekali
pengguna dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk menemukan informasi dalam
subjek tertentu.
3)
Meningkatkan
pemanfaatan sumber daya dan layanan perpustakaan.
4)
Mempromosikan
layanan perpustakaan.
5)
Menyiapkan
pengguna agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi.
C.
Pengembangan
Pendidikan Pemakai
Pengembangan
pendidikan pemakai di perguruan tinggi secara informal diantaranya :
·
Tingkatan
orientasi
Orientasi
ini biasanya dilakukan pada mahasiswa baru pada awal mengikuti kegiatan P-4.
Kegiatan pendidikan pengguna yang disatukan dalam penataran tersebut diberikan
pada materi khusus yang diselenggarakan selama kurang lebih 2 jam. Dengan
materi mengenai pentingnya perpustakaan, jam buka perpustakaan, sarana temu
kembali informasi, jasa perpustakaan, jenis koleksi yang dimiliki oleh suatu
perpustakaan dan peraturan perpustakaan. Metode pendidikan pengguna yang dapat
digunakan adalah ceramah dengan prinsip pengenalan, kunjungan perpustakaan dan
demonstrasi atau peragaan. Pelaksanaan dalam pemberian pendidikan pengguna pada
tingkat ini adalah minimal pustakawan dengan kualifikasi setingkat sarjana muda
ilmu perpustakaan.
·
Pendidikan
pengguna pada tingkatan tertentu.
Pendidikan
pengguna pada tingkatan tertentu ini, ada yang melalui jalur kurikulum, ada
juga melalui bimbingan individu atau kelompok (non kurikulum). Pada jalur
kurikulum ada yang dititipkan pada metodologi penelitian, ada yang masuk ajaran
pengantar perpustakaan dan ada juga yang memasukkan kedalam ajaran penelusuran
literatur. Dengan alokasi waktu selama satu semester dengan 2 SKS. Untuk jalur
non kurikulum (bimbingan individu/kelompok) pendidikan pengguna dapat dilakukan
oleh pustakawan dengan cara bimbingan langsung pada masing-masing pengguna. Dapat
juga dibuka kelas pada jumlah tertentu dan dilaksanakan pendidikan pengguna
Pembahasan di perpustakaan.
Materi
pendidikan pengguna pada tingkatan ini sama dengan materi orientasi, namun ada
penekanan dalam materi penggunaan sarana temu kembali informasi (katalog,
indeks, abstrak dan bibliografi) juga penelusuran informasi otomasi. Staf
pelaksananya bisa pustakawan atau yang berkualifikasi sarjana muda bidang ilmu
perpustakaan. Untuk materi praktek di perpustakaan bisa dibantu oleh asisten
pustakawan. Metode yang cocok adalah ceramah, demonstrasi dan praktek/latihan.
·
Pendidikan
pengguna pada peserta Pascasarjana
Pendidikan
pengguna program pascasarjana ini biasanya peserta terdiri dari berbagai
disiplin ilmu. Karena para peserta selalu melakukan penelitian, mereka selalu
membutuhkan referensi yang lengkap dan mutahir dari jumal, bibliografi dan
sumber informasi tentang penelitian lain. Mereka sering melakukan wawancara dan
dialog dengan pustakawan yang kompeten untuk mendiskusikan penelusuran informasi
yang kadang sangat spesifik. Untuk kebutuhan seperti ini diperlukan adanya
pustakawan spesialis atau setidaknya pustakawan yang telah mendalami bidang
layanan minat tersebut dengan cukup pengalaman, sehingga mudah untuk memahami
terminologi khusus yang kadang diperlukan pengguna. Pada tingkat ini,
pendidikan pengguna dapat dilaksanakan setiap tahun atau 2 x setahun.
Materi
yang diberikan sama dengan tingkat pendidikan pengguna yang lain tetapi ada
penekanan pada materi penelusuran baik manual maupun terotomasi juga pemakaian
bibliografi hasil-hasil penelitian. Staf pelaksana setidaknya berkualifikasi
setingkat S-1 dan S-2 ilmu perpustakaan. Untuk pelaksanaan praktek bisa dibantu
asisten pustakawan.
Metode
pendidikan/penyampaian yang cocok untuk program tingkat ini adalah dibagikan
makalah, ceramah, praktek penelusuran, dan soal-soal latihan, misal dengan
membuat panduan pustaka ("path finder").
D.
Pengembangan Pendidikan Pemakai Melalui
Literasi Informasi di Pepustakaan
Salah
satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan pendidikan pemakai adalah
melalui literasi informasi pada perpustakaan.
Cara
yang digunakan untuk pendidikan pemakai perpustakaan adalah melalui orientasi
perpustakaan. Dalam pendidikan pemakai melalui orentasi perpustakaan materi
yang diajarkan berupa pengenalan terhadap perpustakaan secara umum, biasanya
diberikan ketika siswa/mahasiswa baru memasuki suatu lembaga pendidikan
bersangkutan, dengan materinya antara lain:
a.
Pengenalan
gedung perpustakaan;
b.
Pengenalan
katalog dan alat penelusuran lainnya;
c.
Pengenalan
beberapa sumber bacaan termasuk bahan-bahan rujukan dasar.
Gaunt (2007) menyebutkan bahwa
pendidikan pemakai melalui orientasi perpustakaan idealnya terlebih dahulu
mengetahui apa saja kebutuhan siswa/mahasiswa/penggunanya. Setelah kebutuhan
pengguna diketahui kemudian diperkenalkan bagaimana cara menggunakan sumber-sumber
informasi yang ada di perpustakaan. Materi dalam oreintasi perpustakaan,
meliputi:
a)
Mengetahui
letak bangunan perpustakaan dan pelayananya;
b)
Pengorganisasian
berbagai format koleksi yang tersedia (buku, jurnal, fotokopi, tipe materi
khusus lainya);
c)
Mengetahui
letak koleksi di perpustakaan;
d)
Menggunakan
alat bantu penelusuran untuk menemukan daftar bacaan;
e)
Proses
peminjaman, perpanjangan dan pengembalian koleksi dan sistem manajemen alat
bantu penelusuran;
f)
Menggunakan
fasilitas buku dan jurnal elektronik;
g)
Fasilitas
fotokopi/scanning/printing dan peraturannya bagi pengguna.
E. Kendala Dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Pemakai
Beberapa
kendala dalam pelaksanaan Pendidikan pemakai, yaitu :
1)
Jumlah
pemateri tidak seimbang dibandingkan dengan jumlah mahasiswa baru yang
mengikuti Program pendidikan pemakai sehingga pelaksanaan program ini tidak
berjalan efektif.
2)
Tidak
semua pustakawan memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah presentasi, sehingga
proses komunikasi berjalan tidak efektif dan berdampak materi Pendidikan
pemakai yang disampaikan tidak bisa dipahami secara utuh oleh mahasiswa
3)
Ruang
yang digunakan untuk melaksanakan presentasi tidak representatif sehingga tidak terwujud
kenyamanan dalam presentasi Pendidikan pemakai ini
4)
Kegiatan
Pendidikan pemakai tidak ditindaklanjuti dengan kunjungan ke perpustakaan
(library tour) sehingga mahasiswa tidak mendapatkan gambaran secara
komprehensif , rinci dan utuh tentang perpustakaan Perguruan Tinggi.
F.
Upaya
Dalam Pelaksanaan Pendidikan Pemakai
Untuk
mengatasi hal kendala yang ada perlu dilakukan berbagai upaya agar
pelaksanakaan Pendidikan pemakai dapat berjalan dengan efektif, yaitu dengan :
1)
Menambah
jumlah pemateri dengan harapan agar pelaksanaan Pendidikan pemakai berjalan
dengan efektif.
2)
Meningkatkan
kompetensi pustakawan dalam presentasi agar pelaksanaan Pendidikan pemakai bisa
dipahami secara utuh oleh mahasiswa baru.
3)
Melaksanakan
presentasi pada tempat yang representatif sehingga mampu memberikan kenyamanan
dalam presentasi Pendidikan pemakai baik bagi pemateri maupun mahasiswa baru.
4)
melaksanakan
kegiatan library tour setelah pelaksanaan kegiatan Pendidikan pemakai dengan
harapan mahasiswa baru memiliki gambaran yang lebih transparans dan utuh
tentang perpustakaan Perguruan Tinggi.
G. Pemanfaatan Organisasi Jasa
Jasa
adalah kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain untuk
memenuhi kebutuhan.
·
Layanan
Perpustakaan
Menurut
Rahayuningsih (2007:89) layanan yang di kembangkan perpustakaan antara lain:
1.
Layanan
administrasi
Layanan
administrasi adalah layanan yang menyusun rencana operasional layanan meliputi
jenis, sistem, peraturan, tata tertib, kebutuhan biaya, peralatan, tenaga serta
penentuan fokus segmen pemakai.
2.
Layanan
informasi
Layanan
informasi adalah layanan yang menyediakan dan memberikan informasi terbaru atau
informasi terseleksi. Informasi perpustakaan dipersiapkan dari berbagai sumber
yang jelas, diakui keberadaannya, valid, realible, dan faktual sehingga dapat
dipercaya dan dapat dipergunakan dengan baik.
3.
Layanan
Penelitian
Para
peneliti yang membutuhkan sumber informasi diperpustakaan dapat dengan mudah
dan cepat memperolehnya atas batuan staf perpustakaan karena sumbersumber
tersebut tersedia diperpustakaan dan dilayani dengan baik.
4.
Layanan
sirkulasi
Layanan
sirkulasi dalah kegiatan melayani pemakai jasa perpustakaan dalam pemesanan,
peminjaman, pengembalian serta penyelesaian administrasinya. Bahan pustaka yang
boleh atau dapat dipinjam dibaca diluar perpustakaan pada umumnya adalah
koleksi umum (non referensi). Petugas layanan harus meneliti dan harus mengecek
kondisi bahan pustaka yang akan pinjam atau dikembalikan.
5.
Layanan
referensi
Layanan
referensi dalah layanan yang hanya dapat diberikan terbatas diperpustakaan. Hal
ini dilakukan karena beberapa perkembangan, misalnya keterbatassan koleksi,
menurut isi dan sifatnya hanya dibaca pada bagian tertentu tidak semua isinya,
pertimbangan keselamatan dan keutuhan koleksi untuk kepentingan orang banyak.
6.
Penelusuran
literature
Penelusuran
literature merupakan kegiatan mencari atau menentukan kembali semua kepustakaan
yang pernah terbit atau pernah ada mengenai sesuatu bidang tertentu. Atau dalam
hal ini bisa diartikan sebagai penelusuran bibliografi pustaka dengan
menggunakan katalog.
7.
Bimbingan
pemakai
Bimbingan
pemakai memberikan panduan atau penjelasan tentang penggunaan perpustakaan
kepada pengguna kelompok baru perpustakaan, agar mereka bisa memahami bagaimana
cara menggunakan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Semua
layanan di perpustakaan memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing, untuk
mengembangkan dan menjalankan fungsi dari layanan di perpustakaan ini, petugas
atau pustakawan harus memberikan bimbingan pemakai kepada calon anggota
perpustakaan agar setiap calon anggota dapat berkunjung ke perpustakaan dan
memanfaatkan jasa layanan yang di sediakan oleh perpustakaan.
Simpulan dan Saran
Pendidikan pemakai merupakan suatu
proses di mana pemakai perpustakaan pertama-tama diperkenalkan dengan apa saja fasilitas
yang ada di gedung perpustakaan dan jasa layanan, serta sumber informasi yang
tersedia bagi pemakai, dan kedua diajarkan bagaimana menggunakan sumber
perpustakaan, memanfaatkan jasa layanan, dan sumber informasi tersebut yang
tujuannya untuk mengenalkan keberadaan perpustakaan, menjelaskan mekanisme
penelusuran informasi serta mengajarkan pemakai bagaimana mengeksploitasi
sumber daya yang tersedia.
Tujuan pelaksanaan pendidikan
pemakai ini adalah untuk Mengembangkan keterampilan pemakai yang diperlukan
guna untuk menggunakan dan memanfaatkan perpustakaan
atau pusat dokumentasi secara efektif dan efisien.
Pelaksanaan pendidikan pemakai ini
dilakukan dengan berbagai cara diantaranya pada saat orientasi studi dan
penngenalan kampus (OSPEK), ada yang memasukan dalam mata kuliah tertentu, ada
pula yang mewajibkan mahasiswa baru untuk mengikuti program ini sebagai syarat
mendapatkan kartu anggota perpustakaan dan ada pula yang menngembangkan
pendidikan pemakai melalui literasi informasi.
Saran yang ingin saya sampaikan adalah sebaiknya perpustakaan perguruan tinggi melengkapi fasilitas dan menambahkan instruktur pada saat pelaksanaan pendidikan pemakai, serta membatasi peserta dalam satu ruangan agar pelaksanaan pendidikan pemakai berjalan dengan lancar dan mahasiswa dapat memahami materi yang telah diberikan sehingga mahasiswa tidak lagi merasa bingung dalam menggunakan layanan yang telah disediakan perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
Trinanda, Lisa. Marlini. 2015. “Pelaksanaan Pendidikan Pemakai di Perpustakaan Universitas Negeri Padang”. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Perpustakaan. 4(1).
Musa, Subirman. 2015. “Pendidikan
Pemakai Bagi Mahasiswa Baru di Perpustakaan Perguruan Tinggi”. Jupiter.
14(2).
Ganggi, R.I Permata. 2017. “Pendidikan pemakai di perpustakaan sebagai upaya pembentukan pemustaka yang literasi informasi”. Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan. 5(1).
Priyanto, Sugeng. “Program Pendidikan Pengguna di Perpustakaan Perguruan Tinggi”. diakses pada http://eprints.undip.ac.id/49294/1/PENDIDIKAN_PENGGUNA.pdf. pada tanggal 13 juni 2021 pukul 16.40.
Santoso, Hari. “Pelaksanaan Pendidikan Pemakai (P3) Sebagai Media Promosi Melalui Pengenalan Kehidupan Perguruan Tinggi (PKPT)”. diakses dari http://digilib.um.ac.id/images/stories/pustakawan/pdfhasan/pendidikan%20pemakai.pdf. pada tanggal 13 Juni 2021 pukul 16.56.
Supriyanto, Wahyu. “Mengembangkan Pendidikan Pemakai Melalui Literasi Informasi”. diakses dari https://e-journal.usd.ac.id/index.php/Info_Persadha/article/view/2. pada tanggal 13 Juni 2021 pukul 17.56.
Budiman, Os. Dkk. “Peran Pendidikan Pemakai Bagi Mahasiswa Dalam Meningkatkan Pemanfaatan Jasa Layanan Perpustakaan Universitas Hein Namotemo Tobelo”. diakses dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/download/23334/23026. pada tanggal 25 April 2021 pukul 17.58
Pengirim : Rifki Novita Safitri (Email : novita081102@gmail.com). Mahasiswi Prodi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Raden Fatah.
Ingin karya tulis Anda terpublikasi di situs web www.salamedukasi.com GRATIS, info lebih lanjut silahkan klik di sini.
0 Response to "Pengembangan Pendidikan Pemakai di Perguruan Tinggi oleh Rifki Novita Safitri, Mahasiswi UIN Raden Fatah"
Post a Comment