Kepergianmu
membuat aku mengerti bahwa yang paling berat dan menyakitkan adalah merindukan
seseorang yang telah tiada. Namun aku selalu bersyukur karena telah memiliki
seorang ayah yang hebat, bekerja keras dan tekun menjalankan pekerjaan sebagai
tipar sopi (tipar mayang) adalah sebuah anugerah terindah dari Tuhan.
Perasaan
kehilanganmu tetap ada sepanjang perjalanan hidupku dan di bulan oktober ini
kami telah mengenang 1 tahun kepergianmu (27/10/2019-27/10/2020). Setiap
tanggal itu akan tiba waktunya, rasa ini selalu kembali mengenang seluruh kisah
hidupmu, tidak ada yang bisa menghentikan kepedihan dan penyesalan itu. Apa
kabar Papa Jhon di sana? Aku dan keluarga selalu berdoa agar Papa bahagia dan
tenang di sisi Tuhan karena aku dan keluarga tahu bahwa perjuangan, kerja keras
Papa tidaklah mudah. Sampai akhirnya Papa tidak berdaya dan pergi meninggalkan
kami semua.
Perjuangan
hidup pun tetap aku lanjutkan agar bisa membuat Papa tetap bangga walaupun
sudah tak lagi bisa melihat Papa tersenyum indah. Semua janji yang aku bilang
saat terakhir di hadapanmu, akan selalu aku ingat. Begitu juga, semua nasihat,
didikan dan cerita tentang tampa garam (Rumah Kecil), tetap akan aku kenang.
Karena semua itu adalah inspirasiku untuk tidak menyerah dalam hidup.
Papa
Jhon adalah seorang seorang figur ayah yang begitu hebat, luar biasa, pekerja
keras walau hanya bekerja sebagai seorang tipar sopi (tipar mayang) yang begitu
bekerja dari pagi hingga larut malam, tetapi papa tidak lupa untuk selalu
medidik dan mengajarkan kami anak-anak hal-hal positif di rumah dengan caranya
sendiri. Papa adalah sosok ayah yang tidak pernah menyerah dan selalu percaya
kepada kami sebagai anak-anak. Dengan cara didiknya yang kadang keras, Ia
membantu membentuk karakter serta cara berpikir kami. Prinsip dan pengalaman
kehidupan papa yang tidak akan terlupakan seumur hidupku.
Ketika mengenang 1 tahun yang lalu, sejak kepergianmu papa, aku berusaha untuk tetap melangkah serta berjalan tegar di segala situasi. Berusaha menyelesaikan perkuliahan magister keperawatan di Universitas Muhammadiyah Jakarta walau dilanda berbagai masalah saat itu. Tapi sayangnya, ketika saat memindahkan posisi tali toga yang ke-3 itu tiba yang akan dilaksanakan tanggal 16/11/2020 secara online, Papa sudah pergi untuk selamanya. Padahal papa pernah berbicara dalam rekaman video call dengan kaka andy di singapure bahwa papa ingin menjaga aku di Jakarta hingga nanti wisudah baru papa pulang ke ambon (saat itu tinggal 1 tahun untuk selesai kuliah). Aku tahu wisudah ini adalah hari yang ditunggu-tunggu olehmu. Hari di mana Papa akan merasakan kesuksesan karena semua anaknya sudah menyelesaikan bangku perkuliahan tepat waktu. Namun semuanya tinggal kenangan papa.
Papa setelah kepergianmua aku beberapa kali rasanya ingin menyerah, tapi selalu teringat nasihat Papa dan janji yang pernah aku berikan untuk tetap melanjutkan tongkat estafet keluarga (tanggung jawab). Walau berat, tapi tetap harus dijalani, karena aku tau perjuanganmu saat masih di dunia jauh lebih berat. Jangan pernah menyerah, karena Papa juga tidak pernah menyerah untuk aku layaknya waktu itu, saat sudah terbaring tak berdaya juga tetap dengan semangat memegang tanganku dan mengatakan bahwa aku harus segera kembali ke Jakarta untuk menyelesaikan perkuliahan dengan semangat.
Terima
kasih Papa atas semua perjuanganmu. Aku akan tetap membuatmu bangga dan
tersenyum walau kita sudah berada di alam yang berbeda. Terima kasih karena
sudah selalu percaya dan tidak pernah menyerah terhadap kami sebagai anak-anak.
Maafkan aku yang tidak sempat membalas semua perjuangan dan kerja kerasmu.
Namun gelar ini (Alm Jonias Lameky, M.Kep) yang aku berikan untukmu sebagai
bentuk penghormatan dan terima kasih atas semua perjuangan dan kerja keras
semasa hidupmu. Terima kasih karena telah banyak berkorban sehingga akhirnya
aku tahu lebih cepat tentang realita kehidupan. We love you, papa Jhon.
Terima
kasih juga kepada keluarga tercinta Mama Tina, Nene Teda, Kaka Andy, Yola,
Vanesa dan keluarga Lameky/Defretes di kampung halaman (Wasarili) serta terima
kasih juga untuk orang tersayang oci di kampung halaman (Wainibe). Mereka semua
sudah banyak membantu baik doa dan memberikan motivasi disegala situasi yang
aku alami. Semoga dengan pencapaian ini aku dan kita semua selalu diberikan
rejeki dari Tuhan. Amin...
Penulis
: Vernando Yanry Lameky - Maluku Barat Daya
0 Response to "Tulisan Khusus Untuk Almarhum Papa Tercinta, Tersenyumlah di Surga"
Post a Comment