Sahabat
Edukasi yang berbahagia.. Sebagaimana disampaikan dalam kata pengantar Plt.
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah, Ir. Harris Iskandar, Ph.D bahwasannya Kebijakan Penyederhanaan RPP
merupakan salah satu kebijakan “Merdeka Belajar” yang diusung oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim untuk mendukung program
prioritas Presiden RI Joko Widodo dalam upaya meningkatkan pembangunan sumber
daya manusia yang unggul dan bermutu. Kebijakan ini mengangkat tentang
penyusunan dan pengembangan RPP yang dapat dilakukan secara sederhana oleh guru
sesuai dengan prinsip: efisiensi, efektif, dan berorientasi pada murid.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2019
tentang Penyederhanaan RPP dimana RPP hanya terdiri dari 3 komponen yang
meliputi: tujuan pembelajaran, langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan
penilaian pembelajaran (assessment).
Guru
dapat menyusun, mengembangkan, memilih, memodifikasi dan menggunakan RPP secara
bebas dan sederhana sesuai dengan 3 prinsip tersebut diatas. Tujuan dari penyederhanaan
RPP ini adalah untuk meringankan beban administratif guru dan memberikan
kebebasan kepada guru untuk berkreasi dan berinovasi dalam proses pembelajaran
Mengutip
pernyataan Mas Menteri, esensi dari sebuah RPP adalah bukan dari sekedar
penulisan RPPnya melainkan tentang proses refleksi guru terhadap pembelajaran
yang terjadi. Guru saat menulis sebuah RPP, kemudian dilaksanakan dalam proses pembelajaran,
dan guru melihat RPPnya kembali untuk melakukan refleksi apakah maksud dari RPP
yang disusun telah tercapai dalam proses pembelajaran. Maka disitulah terjadi pembelajarannya,
bukan pada penulisan RPP yang berjumlah 10 halaman atau lebih yang hanya
sekedar untuk administrasi saja.
Saat
ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus berupaya untuk
mensosialisasikan kebijakan Penyederhanaan RPP ini kepada para pemangku
kepentingan pendidikan. Salah satu upayanya adalah tersusunnya Buku Saku “Tanya
Jawab RPP di Sekolah Dasar”. Buku saku ini memuat seputar tanya jawab tentang
penyusunan dan pengembangan RPP secara bebas dan sederhana sesuai dengan
Kurikulum 2013. Harapannya buku saku ini dapat memberikan informasi dan
pemahaman tentang esensi RPP sebagai suatu proses pembelajaran, khususnya untuk
para guru. Semoga buku ini dapat memberikan stimulus untuk terus berkreasi dan
berinovasi dengan bebas. Selamat membaca dan salam “merdeka belajar”!
No.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Apa yang menjadi
pertimbangan penyederhanaan RPP?
Guru-guru
sering diarahkan untuk menulis RPP dengan sangat rinci sehingga banyak menghabiskan
waktu yang seharusnya bisa lebih difokuskan untuk mempersiapkan dan mengevaluasi
proses pembelajaran itu sendiri.
2. Apa yang dimaksud
dengan prinsip efisien, efektif dan berorientasi pada murid?
▪
Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak menghabiskan
banyak waktu dan tenaga.
▪
Efektif berarti penulisan RPP dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
▪
Berorientasi pada murid berarti penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan
kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan belajar murid di kelas.
3. Apakah RPP dapat
dibuat dengan singkat,misalnya hanya satu halaman?
Bisa
saja, asalkan sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi kepada
murid. Tidak ada persyaratan jumlah halaman.
4. Apakah ada standar
baku untuk format penulisan RPP?
Tidak
ada. Guru bebas membuat, memilih, mengembangkan, dan menggunakan RPP sesuai dengan
prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada murid.
5. Bagaimana dengan
format RPP yang sudah dibuat guru?
· Guru dapat tetap
menggunakan format RPP yang telah dibuatnya.
· Guru dapat pula
memodifikasi format RPP yang sudah dibuat sesuai dengan prinsip efisien,
efektif, dan berorientasi kepada murid.
6. Berapa jumlah
komponen dalam RPP?
Ada
3 komponen inti, yaitu:
▪
Tujuan pembelajaran;
▪
Langkah-langkah pembelajaran (kegiatan); dan,
▪
Penilaian pembelajaran (asesmen).
Komponen-komponen lainnya adalah pelengkap. Tujuan pembelajaran ditulis dengan merujuk kepada kurikulum dan kebutuhan belajar murid. Kegiatan belajar dan asesmen dalam RPP ditulis secara efisien.
B. Pengembangan RPP
1. Apa yang dimaksud
dengan RPP?
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. (Lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses)
2. Dokumen apa yang
menjadi dasar pengembangan RPP?
RPP
dikembangkan dari silabus dan disusun berdasarkan KD atau subtema.
3.
Apakah guru harus membuat silabus?
Tidak!
Guru tidak harus membuat silabus. Buku II KTSP (silabus) sudah disusun oleh
Pemerintah. (Lampiran Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP)
4 Apa tujuan
penyusunan RPP?
Untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi
Dasar (KD). (Lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses)
5. Apakah guru wajib
menyusun RPP?
Ya!
Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap
dan sistematis. (Lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses)
6. Untuk apa guru
menyusun RPP?
…
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruangyang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Lampiran
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses)
7. Apakah satu RPP
hanya dapat digunakan untuk satu pertemuan?
Tidak!
Satu RPP dapat digunakan untuk satu pertemuan atau lebih.
8. Apakah penyusunan
RPP merupakan tugas administratif seorang guru?
Tidak!
Penyusunan RPP bukan merupakan pekerjaan yang bersifat administratif, melainkan
bagian dari tugas profesi seorang guru sebagaimana tercantum pada pasal 20
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
9. Apa saja komponen
inti RPP?
Komponen
inti RPP adalah:
1.
Tujuan pembelajaran
2.
Langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran
3.
Penilaian pembelajaran (assessment) (Surat
Edaran Mendikbud Nomor 14 tahun 2019)
10. Dapatkah komponen
inti ditambah dengan komponen lain?
Ya,
dapat.
11. Komponen apa yang
dapat ditambahkan?
1.
Komponen
yang tercantum pada lampiran Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses, dan
2.
Komponen
lain yang dianggap perlu oleh guru.
12. Apa yang dimaksud
dengan Tujuan pembelajaran?
Tujuan
pembelajaran adalah rumusan kemampuan yang harus dicapai oleh peserta mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
A. Tujuan
Pembelajaran berdasarkan Behaviourism
13. Apa saja komponen
tujuan pembelajaran?
Dalam
behaviourism, komponen tujuan
pembelajaran terdiri atas audience
(A), behaviour (B), condition
(C),
dan degree (D). Namun demikian, dalam
konteks materi dan kemampuan tertentu komponen degree (D) bisa saja tidak
ada.
14. Apa yang dimaksud
dengan audience, behaviour, condition,
dan degree?
· Audience adalah siswa (peserta didik), yakni siapa
yang mengikuti proses pembelajaran.
· Behaviour adalah perilaku siswa yang dapat diamati
selama mengikuti proses pembelajaran. Rumusan perilaku ini berupa kata kerja
aktif.
· Condition adalah persyaratan yang harus dipenuhi,
sehingga perilakuyang diharapkan dapat ditunjukkan oleh siswa.
· Degree adalah tingkat keberhasilan pencapaian
perilaku yang dapat berbentuk kecepatan, ketepatan, kuantitas, dan/atau
kualitas, tetapi bukan nilai karakter.
15. Seperti apa
contoh tujuan pembelajaran?
1.
Melalui
kegiatan mengamati video daur air, siswa dapat menjelaskan tahapan proses
terjadinya hujan secara tertulis. Audience: siswa Behaviour: menjelaskan
tahapan proses terjadinya hujan Condition: melalui kegiatan mengamati video
daur air Degree: secara tertulis
2.
Setelah
melakukan gerakan pada permainan sederhana, siswa dapat berjalan lurus ke satu
arah dengan tepat. Audience: siswa Behaviour: berjalan lurus ke satu arah
Condition: setelah melakukan gerakan pada permainan sederhana Degree: dengan
tepat
A.
Melalui
lagu, siswa dapat memperkenalkan diri dengan menyebut nama panggilan. Audience: Siswa Behaviour : Memperkenalkan diri Condition:
Melalui lagu Degree: Tidak ada.
Komponen ABCD tidak harus disusun berurutan
berdasarkan abjad
B. Tujuan
Pembelajaran berdasarkan Non-Behaviourism
16. Apa saja komponen
tujuan pembelajaran?
Dalam
non-behaviourism, komponen tujuan pembelajaran terdiri atas audience,
behaviour, dan content
17. Apa yang dimaksud
dengan audience, behaviour, dan content?
· Audience adalah siswa (peserta didik), yakni siapa
yang mengikuti proses pembelajaran.
· Behaviour adalah perilaku siswa yang dapat diamati
selama mengikuti proses pembelajaran. Rumusan perilaku ini berupa kata kerja
aktif.
· Content adalah materi yang terdiri dari pengetahuan,
sikap, dan keterampilan abstrak (keterampilan berpikir kognitif) dan
keterampilan konkrit (keterampilan kinestetik)
18. Seperti apa
contoh tujuan pembelajaran?
Contoh
tujuan pembelajaran:
1.
Siswa
dapat menjelaskan tahapan proses terjadinya hujan melalui kegiatan mengamati
video daur air. Audience: siswa Behaviour: menjelaskan Content: tahapan proses terjadinya hujan
2.
Siswa
dapat berjalan lurus ke satu arah pada permainan sederhana. Audience: siswa Behaviour: berjalan lurus ke satu arah Content: permainan sederhana
3.
Siswa
dapat memperkenalkan diri dengan menyebut nama panggilan. Audience: Siswa Behavior:
Memperkenalkan diri Content: Nama
panggilan
19. Apa yang dimaksud
denganlangkah-langkah pembelajaran?
Langkah-langkah
pembelajaran adalah urutan aktititas pembelajaran yang terdiri atas pendahuluan,
inti, dan penutup.
20. Apa saja kegiatan
yang harus dikembangkan pada setiap langkah pembelajaran?
Pendahuluan, berisi aktifitas guru
dalam menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran yang dapat dilakukan dengan cara memberi motivasi belajar, mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan apa yang akan dipelajari, menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan menyampaikan cakupan
materi.
Inti, berisi aktifitas
siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dengan
menggunakan metode dan media pembelajaran serta sumber belajar yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan tujuan yang akan dicapai. Aktifitas
proses pembelajaran tersebut dilaksanakan secara tematik integratif.
Penutup, berisi aktifitas
bersama antara guru dan siswa dalammelakukan refleksi untuk mengevaluasi
seluruh rangkaian aktifitas dan hasil-hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran
yang telahberlangsung, memberikan umpanbalik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
melakukankegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas
sertamenginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
21. Apa yang dimaksud
dengan penilaian pembelajaran?
Penilaian
pembelajaran adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.
22. Aspek apa yang
harus dinilai?
Aspek
yang harus dinilai meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
23. Apa yang dimaksud
dengan penilaian sikap?
Penilaian
sikap merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi
deskriptif mengenai perilaku (tindakan) peserta didik dalam proses pembelajaran
yang meliputi sikap spiritual dan sosial.
24. Bagaimana
melakukan penilaian sikap?
Pada
penilaian sikap diasumsikan bahwa setiap peserta didik memiliki perilaku yang
baik. Perilaku menonjol (sangat baikatau perlu bimbingan) yangdijumpai selama
proses pembelajaran ditulis dalam jurnal atau catatan pendidik. Apabila tidak
ada catatan perlu bimbingan di dalam jurnal, peserta didik tersebut
dikategorikan berperilaku sangat baik. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik
observasi, penilaian diri, dan penilaian antar teman.
25. Apa yang dimaksud
dengan penilaian pengetahuan?
Penilaian
pengetahuan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan mengumpulkan
informasi mengenai penguasaan pengetahuan peserta didik.
26. Bagaimana
melakukanpenilaian pengetahuan?
Penilaian
pengetahuan dilakukan dengan tes tertulis, tes lisan, dan/atau penugasan
27. Apa yang dimaksud
dengan penilaianketerampilan?
Penilaian
keterampilan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan mengumpulkan
informasi mengenai kemampuan berpikir dan kinestetik peserta didik menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
28. Bagaimana
melakukan penilaian keterampilan?
Penilaian
keterampilan dilakukan dengan teknik penilaian kinerja (praktik/produk),
penilaian proyek, dan/atau portofolio.
29. Apakah RPP harus
dibuat dalam 1 halaman?
Tidak!
30. Bolehkah RPP
ditulis tangan?
Boleh.
Download/unduh Buku Saku Tanya Jawab Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) selengkapnya pada tautan di bawah ini. Semoga bermanfaat dan terimakasih. Salam Edukasi..!
0 Response to "30 Daftar Tanya Jawab Seputar RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) PAUD Dikdas dan Dikmen"
Post a Comment