Sahabat
Edukasi yang berbahagia... Berdasarkan Petunjuk Teknis Kemitraan Sekolah Luar
Biasa (SLB) dengan Keluarga dan Masyarakat bahwasannya orang tua adalah
pendidik utama dan terpenting, namun juga yang paling tak tersiapkan. Pasalnya,
mereka harus mencari sendiri informasi dan pengetahuan tentang bagaimana
menumbuhkan dan mendukung pendidikan anak-anak mereka dalam kondisi positif. Selama
ini, jika berbicara pendidikan maka fokus pembicaraan hanya kerap jatuh kepada
siswa dan guru. Sementara orangtua seperti diabaikan dalam pendidikan.
Padahal,
orang tua memiliki peran sangat besar dalam pendidikan anak. Keberhasilan
pendidikan anak bergantung kepada keterlibatan keluarga. Banyak penelitian
menunjukan bahwa keterlibatan orang tua di sekolah bermanfaat, antara lain:
(1)
bagi
peserta didik mendukung prestasi akademik, meningkatkan kehadiran, kesadaran
terhadap kehidupan yang sehat, dan meningkatkan perilaku positif;
(2)
bagi
orang tua memperbaiki pandangan terhadap sekolah, meningkatkan kepuasan terhadap
guru, dan mempererat hubungan dengan anak; dan
(3)
bagi
sekolah memperbaiki iklim sekolah, meningkatkan kualitas sekolah, dan
mengurangi masalah kedisiplinan.
Sekolah
tidak dapat memberikan semua kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan peserta
didiknya, sehingga diperlukan keterlibatan bermakna dari orangtua/keluarga dan
anggota masyarakat. Anak-anak belajar dengan lebih baik jika lingkungan
sekitarnya mendukung, yakni orang tua, guru, dan anggota keluarga lainnya serta
masyarakat sekitar. Artinya, sekolah, keluarga, dan masyarakat merupakan “tri sentra
pendidikan” yang sangat penting untuk dapat menjamin pertumbuhan anak secara
optimal. Untuk itu, perlu dibangun kemitraan antara sekolah, keluarga, dan
masyarakat.
Kemitraan
antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat dalam membangun ekosistem
pendidikan sejalan dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu
“Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter
dengan berlandaskan gotong royong”. Oleh karena itu, diharapkan kemitraan antar
tri sentra pendidikan tersebut dapat berjalan dengan baik dan bermakna.
Sebagai
unsur dalam ekosistem yang terdekat dengan anak, keluarga mempunyai banyak
kesempatan melalui interaksi dan komunikasi sehari-hari. Bentuk dan cara-cara interaksi
dengan anak di dalam keluarga akan memengaruhi pertumbuhan karakter anak.
Proses interaksi yang diterima anak dari keluarga inilah yang akan digunakan oleh
anak sebagai dasar untuk proses perkembangan selanjutnya di luar rumah,
termasuk di sekolah dan masyarakat.
Adapun
daftar isi dalam buku panduan / Juknis Kemitraan Sekolah Luar Biasa (SLB)
Dengan Keluarga dan Masyarakat adalah sebagai berikut:
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Dasar Hukum
C.
Tujuan
D.
Sasaran
BAB
II KONSEP DAN BENTUK KEMITRAAN
A.
Pengertian
B.
Tujuan Program Kemitraan
C.
Model Kemitraan
D.
Prinsip Kemitraan
E.
Bentuk Kemitraan
F.
Peranan Pelaku Kemitraan
BAB
III STRATEGI PELAKSANAAN KEMITRAAN
A.
Perencanaan Program Kemitraan
B.
Pengorganisasian Program Kemitraan
C.
Pelaksanaan Program Kemitraan
D.
Supervisi dan Evaluasi Program Kemitraan
BAB
IV PEMBINAAN KEMITRAAN
A.
Pembinaan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
B.
Pembinaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
BAB
V PENUTUP
Daftar
Tabel
3.1
Program dan Kegiatan
3.2
Agenda Pertemuan Wali Kelas dengan Orang Tua Pada Hari Pertama Masuk Sekolah
3.3
Daftar Hadir Pertemuan Wali Kelas dengan Orang Tua/Wali
3.4
Data Orang Tua/Wali
3.5
Agenda Pertemuan Ke...Wali Kelas dengan Orang Tua/Wali
3.6
Indikator Perubahan Perilaku Keluarga
3.8
Indikator Penumbuhan Budi Pekerti
Daftar
Infografis
1.1
Dampak Pelibatan Keluarga dalam Pendidikan Anak
1.2
Sasaran Pendidikan Keluarga
2.1
Model Operasional Kemitraan Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat
3.1
Contoh Jadwal Pelibatan Orang Tua/Wali (Keluarga) di Sekolah
Download/unduh
selengkapnya Juknis Kemitraan SLB Dengan Keluarga dan Masyarakat, silahkan klik
pada tautan yang tersedia di bawah ini:
0 Response to "Juknis Kemitraan Sekolah Luar Biasa (SLB) Dengan Keluarga dan Masyarakat"
Post a Comment