Terkadang hubungan
yang kita jalani bertahun-tahun kandas dalam waktu singkat, untuk bertahan dan
memperjuangkan tak semudah melemparkan badan ke kasur.
Menjalani dan
mengahayal sesuai harapan tak semanis mimpi indah. Kadang kita merasal sesal
atas apa yang kita perjuangkan, semuanya hancur bagai butiran kaca.
Bunga yang kita tanam
tumbuh mekar di tamannya orang. Berbulan-bulan bahkan bertahan-tahun bersama
orang yang kita percaya mampu melengkapi kekurangan dan mengisi kebahagiaan
menuju kesempurnaan hakiki, semua yang diharapakan hancur berkeping-keping.
Makan bersama,nonton bareng dan jalan
bergandengan tangan untuk merangkai cerita, membangun kebersamaan dalam bahtera
cinta semuanya kandas disapuh ombak keegoisan.
Aku terlihat seperti
orang bodoh, yang dengan bodohnya berusahan menjaga jodohnya orang tanpa
berpikir kebodohan. Ya sudahlah, mungkin itu adalah pengalaman sekalian guru
terbaik dalam hidup. Tidak ada yang bisa disesali terkecuali mampu
mengikhlaskan yang telah berlalu. Hidup di tangan Tuhan, maka Tuhan lah yang
mengatur segalanya serta menjadi sutradara dalam roda kehidupan.
Tak ada kata
terlambat untuk membangun dan memulai hal yang baru. Aku merasa sudah memiliki
bekal yang banyak untuk menyambung hidupnya hubungan bersama orang lain, bukan
dia masa lalu.
Beginilah kita yang
sudah hidup di jaman sekarang, istilahnya jaman now. Semuanya disibukan dengan
sosial media, tanpa berpikir kita bersama siapa?' dan siapa yang harus kita
pentingkan ?'
Ego sudah menjadi
gembok.
Malam ini dingin
sekali, untunglah aku ditemani handpone kesayanganku yang menjadi teman setia,
selalu sedia setiap saat. Aku sudah terbiasa dengan sosial media, otak-atik
handpone serti orang sibuk, tau-taunya hanphon sunyi senyap. Beginilah nasib si
jomblo, tidak ada yang telpon maupun SMS tapi handpone tak pernah lepas dari
genggaman.
Aku buka beranda fbku
menunggu pemberitahuan sekaligus pesan dari kawan akrabku, mengenai info kuliah
esok. Dari atas turun ke bawah, dari bawah naik ke atas hanya menunggu info
sekalian membaca statu anak-anak jama sekrang, alaynya tak bisa diucapakan
dengan kata-kata lagi. Ketika muncul postingan baru, aku kaget.
"Widih cantik
sekali orang yang di samping temanku." kataku dalam hati.
Tak perlu lama lagi,
aku langung inbox teman aku.
"Malam fit"
sapahku lewat inbox.
"Malam
juga" sahutnya.
"Bagaimana kawan
?" tanya temanku kepadaku.
"Aduh aku
barusan melihat cewek cantik, asalnya dari postingan kamu" tutur aku.
"Oh iya, yang
itu teman aku." jawab fitri.
"Ciee, naksir ya
!" kata fitri sambil ngeledek.
"Ya..
Begitulah." jawabku.
"Udah kamu
tenang aja nanti aku urus, semuanya pasti beres ko'." kata si fitri.
"Oke baiklah,
aku tunggu kabarnya esok ya." pintaku.
Duduk merenung dengan
secangkir kopi hangat temani pagi yang dingin mendung.
Kring.. Kring !
Kring..kring !
Eh ternyat ada SMS
dari fitri
"Andi inj
nomornya teman aku, nanti kamu kenalan aja sama dia ya..!" isi pesan dari
Fitri.
"Oke. terima
kasih" balasku sambil tersenyum.
Tak ada pacar bantal
guling pun jadi, begitulah si jomblo yang ditemani dinginnya malam.
Sambil aku membuka
pesan, tujuannya intuk SMS nomor yang dikasi oleh Fitri pagi tadi.
"Malam" SMS
baru dari aku.
"Malam juga,
bole tahu ini dengan siapa ?" Balasan pesan.
"Oh. boleh
kenalan, nama aku Andi !"
"Oh, boleh.
Namaku Soraya !" Jawanya.
Malam itu banyak
sekali obrolan yang kami tuangkan lewat pesan singkat. Aku bagaikan berada di
atas langit ke tujuh dan dihibur oleh bintang-gemintang.
Bukan saja kita
kenalan, aku dan dia pun menentukan tempat untuk kita ketemuan esok hari.
Setelah kuliah pagi
jam 09:00, aku langsung menghubungi Soraya lewat pesan singkat.
"Pagi Ra, kamu
di mana ?"tanyaku.
"Aku lagi di
dalam kelas." jawab Soraya dengan balasan lewat pesan singkatnya.
"Apa kamu ada
kuliah?" tanyaku lagi.
"Tidak ada lagi,
Andi"
"Saya sudah di
Kantin, kamu bisa datang ke sini" pintaku penuh harpan.
"Oke baik"
sahut soraya lewat SMS.
Lima menit kemudian,
Sorayapun tiba.
"Waduh, ini orang
ternyata cantik sekali" memujiku dalam hati dengan hati dek-dekan.
Stelah dia berada di
hadapanku, aku pun mempersilakan Soraya untuk duduk.
"Duduk Ra."
ujarku sambil tersenyum.
"Terima
kasih." kata Soraya.
Pagi itu banyak
sekali yang kita ceritakan.
Obrolan kami semakin
akrab bagaikan orang yang sudah saling mengenal sebelumnya.
Malam pun tiba.
Setelah buat tugas kampusku, aku langsung mengambil handphone-ku untuk SMS-an
dengan tujuannya untuk melajut pembicaraan denganSoraya lewat pesan singkat.
Setelah aku
menyapanya lewat pesan singkat, dia pun merespon dengan cepat.
Malam itu pun, aku
langsung ungkapkan isi hatiku kepada Soraya. Tapi apa jawabnya. Aku sedikit
kesal tapi bukan aku sesali.
"Maaf, Andi
sebaiknya kita berteman dulu" jawab Soraya menjawab apa yang ada dalam
hatiku.
"Sampai kapan
kita berteman, Sorya ?" tanyaku lagi.
"Nanti ada
waktunya, di samping itu kamu cari wanita yang lain dulu. Sapa tahu kamu bisa
temukan yang lebih baik dari aku" Jawab Soraya.
Kata orang jomblo itu
bahagia, bisa melakukan sesuatu hal tanpa ada yang melarang.
Tapi sulit juga kalau
hidup tanpa sang kekasih, yang lebih beratnya lagi, ketika hidup dalam harapan
dan penantian seperti ini.
Karangan : Firman
Wally (firmanwally02@gmail.com)
Telah dikirimkan via email melalui Email :
publikasikaryatulis@yahoo.com
0 Response to "Cerpen Cinta dan Pengharapan “Dalam Penantian” Oleh Firman Wally"
Post a Comment