Sahabat
Edukasi yang berbahagia... Seorang mahasiswi Universitas Brawijaya, Arsyika
Oktaviani mahasiswi Universitas Brawijaya Malang Kota Malang beserta tim
memiliki INOVASI KARYA TEKNOLOGI BARU bernama “MORICO”, di mana penelitian
dilakukan di salah satu UKM Putra Tunggal, Kabupaten Malang. Inovasi teknologi
tersebut yakni "Aplikasi Alat
Pembuatan Asap Cair dari Limbah Batok Kelapa dengan Teknologi Distillation Cyclone guna Meningkatkan
Produktivitas UKM". Di
mana teknologi alat yang dikembangkan memiliki keunggulan :
1.
Bersifat
ramah lingkungan
2.
Meningkatkan
hasil produksi sebanyak 2 kali lipat
3.
Meningkatkan
kualitas asap cair
4.
Diversifikasi
jenis produk lainnya
5.
Meningkatkan
pendapatan mitra sebanyak 5 kali lipat
6.
Merupakan
inovasi teknologi baru
7.
Dapat
dimanfaatkan sebagai pengawet makanan alami (pengganti boraks dan formalin),
pengawet getah karet, pembasmi hama tanaman, dan pengasapan ikan.
Teknologi
yang diterapkan di sana sangat membantu mitra kami dalam menjalankan produksi
dan penjualannya. Mengingat besarnya potensi teknologi baru ini dan hanya
satu-satunya UKM penghasil asap cair di Malang, maka besar harapan kami agar
dapat dipublikasikan, sehingga informasi ini akan bermanfaat bagi semua yang
membaca. Berikut uraian selengkapnya:
Kabupaten
Malang menghasilkan produksi kelapa sebesar 14.253 ton per-tahunnya. Sehingga
limbah batok kelapa yang dihasilkan sebesar 12% atau 1.710 ton. Limbah tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan asap cair dengan melakukan proses
pembakaran pada batok kelapa. Asap cair adalah cairan hasil dari proses
pembakaran batok kelapa yang dapat diaplikasikan untuk pengawet getah karet,
pembasmi hama tanaman (insektisida), hingga pengawet alami makanan pengganti
boraks. UKM Putra Tunggal yang berlokasikan di Desa Dawuhan, Kecamatan
Poncokusumo, Kabupaten Malang merupakan satu-satunya UKM yang bergerak dibidang
pembuatan asap cair di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Asap cair dapat dilihat
pada berikut.
UKM
tersebut masih menggunakan metode konvensional atau sederhana pada setiap
tahapan produksinya. Selama proses pembakaran batok kelapa terjadi kebocoran
asap yang cukup tinggi. Selain itu, masih menggunakan bamboo untuk media
pengalir asap. Sehingga dengan metode konvensional tersebut, menyebabkan produk
yang dihasilkan dari 3 ton batok kelapa adalah asap cair grade C dengan jumlah
hanya 50 liter. Hal tersebut jelas menyebabkan hasil produksi menjadi tidak
maksimal. Permasalahan lain yang dihadapi UKM Putra Tunggal adalah hanya mampu
menghasilkan asap cair Grade C dengan hasil produksi hanya 50 liter. Padahal
permintaan pasar asap cair Grade C, Grade B, apalagi Grade A terbilang cukup
banyak. Namun UKM belum dapat memenuhi permintaan dikarenakan keterbatasan
teknologi. Sehingga hal tersebut berdampak pada kalah bersaing dengan industri
asap cair lainnya akibat produktivitas yang rendah. Disisi lain pula, timbul
keresahan dan komplain dari masyarakat sekitar akibat polusi asap hasil proses
pembakaran batok kelapa.
Melihat
permasalahan tersebut, timbul inovasi dari lima Mahasiswa UB yakni Arsyika
Oktaviani (FTP 2015), Sellyan Lorenza Olanda Putri (FTP 2015), Firda Pramesti
(FTP 2015), Arta Harianti (FTP 2014), dan M. Fathussalam (FTP 2014) dengan
menciptakan MORICO DISCO. MORICO merupakan alat pembuatan asap cair grade A
menggunakan teknologi DISCO (Distilaton Cyclone) untuk meningkatkan
produktivitas UKM. Adapun keunggulan alat tersebut adalah bersifat ramah
lingkungan karena memanfaatkan limbah asap hasil pembakaran, waktu produksi
menjadi lebih singkat dari 120 jam
menjadi 48 jam, jumlah produksi asap cair grade C meningkat 2 kali lipat dari
50 liter menjadi 100 liter dan dapat dihasilkan asap cair grade A sebanyak 65
liter. Sehingga pendapatan yang didapatkan oleh UKM meningkat sebesar 5 kali
lipat dari Rp 561.350 menjadi Rp 3.008.125. Adapun alat MORICO dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.
Sehingga, inovasi teknologi MORICO DISCO merupakan
teknologi baru ini sudah mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas dari
produksi asap cair UKM Putra Tunggal. Untuk memudahkan dalam penerapan
teknologi tersebut, kami melakukan sosialisasi dan monitoring secara berkala
kepada UKM untuk mengetahui perkembangan yang telah dilakukan. Antusiasme terhadap
teknologi baru ini juga mempengaruhi masyarakat sekitar untuk turut serta dalam
sosialisasi yang dilakukan.
Pengirim
:
Nama : Arsyika
Oktaviani (Mahasiswi Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Indonesia)
Email : arsyikaoktaviani5@gmail.com
| LINE : @arsyikaoktaviani
0 Response to "Morico Disco, Aplikasi Mesin Pembuatan Asap Cair dari Limbah Batok Kelapa untuk Meningkatkan Produktivitas UKM Karya Mahasiswa Universitas Malang"
Post a Comment