Sahabat
Edukasi yang berbahagia…
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam mendukung penerapan Wajib Belajar
(WAJAR) 12 tahun, menerapkan empat strategi dengan mengajak peran serta
pemerintah daerah.
Strategi pertama, mengajak peran serta pemerintah daerah dalam mewujudkan pendirian sekolah menengah di setiap kecamatan yang belum memiliki SMA atau SMK.
Strategi pertama, mengajak peran serta pemerintah daerah dalam mewujudkan pendirian sekolah menengah di setiap kecamatan yang belum memiliki SMA atau SMK.
“Saat
ini masih ada sekitar 900 kecamatan masih belum memiliki SMA atau SMK. Ini
menjadi kendala di dalam menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak di setiap
kecamatan,” demikian disampaikan Sekretaris Ditjen Pendidikan Dasar dan
Menengah Thamrin Kasman dalam acara diskusi pendidikan yang diselenggarakan oleh
ACDP Indonesia, di kantor Kemendikbud, Rabu (12/08/2015).
Strategi
pertama ini, Thamrin mengatakan, akan melakukan kerja sama dengan Kementerian
Dalam Negeri dan pemerintah daerah dalam penyedian lahan untuk pembangunan SMA
atau SMK di kecamatan yang masih belum memiliki fasilitas pendidikan menengah.
“Untuk membangun gedung baru SMA atau SMK masih membutuhkan lahan sekitar 12
juta meter persegi,” ujar Thamrin.
Strategi
kedua, Thamrin mengatakan, Kemendikbud menjadikan SMA atau SMK sebagai program
pendidikan wajib diambil bagi siswa dan siswi setelah lulus dari jenjang
pendidikan SMP.
Dahulu, kata dia, SMA atau SMK hanya sebagai pilihan bagi para
siswa untuk melanjutkan, atau tidak melanjutkan. “Siswa bisa memilih untuk
tidak melanjutkan ke jenjang SMA dan bekerja, namun saat ini untuk melanjutkan
ke jenjang SMA atau SMK sudah diwajibkan. Hal ini dilakukan sebagai upaya
pemerintah memberikan bekal kepada anak-anak untuk bisa bersaing di dalam
masyarakat dunia,” jelas Thamrin.
Menurut
Thamrin yang paling menarik adalah
strategi ketiga. Pada strategi ini para siswa dan siswi diberikan
pandangan bahwa melanjutkan jenjang pendidikan akan menjadi pengalaman yang
menarik. Sekolah akan diminta mengadakan acara khusus merayakan kelulusan
siswa. “ Pemerintah akan meminta sekolah untuk melakukan perayaan kelulusan.
Ini bisa memicu anak-anak untuk bisa bersemangat dalam menyelesaikan
pendidikannya sampai selesai, dan tidak putus di tengah jalan,” tutur Thamrin.
Strategi
terakhir sebagai upaya mendukung para siswa dan siswi meneruskan pendidikannya
sampai tamat pendidikan 12 tahun, pemerintah memberikan bantuan biaya
operasional seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Biaya bantuan ini
sebagai upaya menjamin tidak adanya lagi pungutan-pungutan di sekolah, sehingga
anak-anak Indonesia bisa bersekolah,” ucap Thamrin.
“Bagi
anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu, pemerintah menyediakan Kartu
Indonesia Pintar (KIP). KIP ini bisa membantu siswa dan siswi dalam perjalanan
mereka dari rumah menuju sekolah, atau membantu kelengkapan siswa selama
sekolah,” jelas Thamrin. (Seno Hartono)
0 Response to "4 Strategi Kemendikbud Untuk Dukung Program Wajib Belajar (Wajar) 12 Tahun"
Post a Comment