Sahabat
Edukasi yang sedang berbahagia...
Berikut pesan-pesan penting dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-26 RI, Bpk. Anies Baswedan dalam beberapa kesempatan yang saya kutip dari web http://kemdikbud.go.id dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia :
Berikut pesan-pesan penting dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ke-26 RI, Bpk. Anies Baswedan dalam beberapa kesempatan yang saya kutip dari web http://kemdikbud.go.id dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia :
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan bertemu pemimpin redaksi
(Pemred) dari berbagai media. Pertemuan singkat yang diadakan di Jakarta, Rabu
(12/11/2014)itu bertujuan menjalin komunikasi yang baik dengan media massa,
cetak maupun digital. Pertemuan tersebut juga merupakan upaya dari Mendikbud
untuk berdiskusi mengenai isu pendidikan yang ada di masyarakat.
“Selama ini media memberikan kontribusi yang
besar dalam menyosialisasikan program-program yang dijalankan oleh kementerian”,
kata Mendikbud.
Selain itu media menjadi bahan perbandingan bagi kementerian untuk mendapatkan data mengenai pro dan kontra dari setiap program yang dilaksanakan.
Oleh karena itu pertemuan ini dianggap penting untuk memperkuat jalinan komunikasi yang baik tersebut.
Selain itu media menjadi bahan perbandingan bagi kementerian untuk mendapatkan data mengenai pro dan kontra dari setiap program yang dilaksanakan.
Oleh karena itu pertemuan ini dianggap penting untuk memperkuat jalinan komunikasi yang baik tersebut.
Mendikbud
menjelaskan bahwa kementerian membutuhkan dukungan dari berbagai pihak untuk
mewujudkan tujuan yang diharapkan, salah satunya media. “Oleh karena itu peran media menjadi penting sebagai penghubung antara
kementerian dengan masyarakat” jelas Mendikbud.
Selain itu Mendikbud berharap hubungan baik dengan media bisa menambah ide dan gagasan baru yang dapat digunakan untuk memperbaiki layanan pendidikan. Dengan demikian Mendikbud berharap bisa menyelesaikan masalah-masalah yang saat ini menghambat jalannya layanan pendidikan, serta mengantisipasi setiap masalah yang mungkin muncul di masa yang akan datang.
Selain itu Mendikbud berharap hubungan baik dengan media bisa menambah ide dan gagasan baru yang dapat digunakan untuk memperbaiki layanan pendidikan. Dengan demikian Mendikbud berharap bisa menyelesaikan masalah-masalah yang saat ini menghambat jalannya layanan pendidikan, serta mengantisipasi setiap masalah yang mungkin muncul di masa yang akan datang.
Pertemuan
itu dihadiri pimpinan media cetak dan digital di antaranya, Kompas, Media
Indonesia, TVRI, RRI, Republika, Metro TV, Republika Online, Tempo, Detik.com,
The Jakarta Post, Rakyat Indonesia, Bisnis Indonesia, dan Suara Pembaruan.
(Harriswara Akeda)
MENDIKBUD INGATKAN
KEMBALI PESAN PRESIDEN SOEKARNO, “BANTULAH PEMERINTAH UNTUK MENCERDASKAN
SAUDARA SEBANGSA”
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengingatkan kembali pesan
Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno, “bantulah pemerintah untuk mencerdaskan saudara sebangsa”. Mengingat
pesan tersebut, Mendikbud mengajak seluruh keluarga besar Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melakukan gerakan pendidikan.
“Pendidikan bukan hanya program, tetapi juga
gerakan semesta. Pemerintah mempersiapkan program, dan tempatkan pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama,” ucap Mendikbud pada acara silahturahim
keluarga besar Kemendikbud, di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis (13/11/2014).
Mendikbud
mengatakan pendekatan program harus diperluas lagi menjadi gerakan pendidikan,
agar seluruh masyarakat dapat terlibat dalam memajukan pendidikan. Dengan
begitu, Indonesia dapat mempertahankan prestasi peningkatan angka partisipasi
sekolah yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dibandingkan dengan negara
berkembang di Asia Timur dan Asia Pasifik, sesuai dengan data dari Bank
Dunia.
Mendikbud
optimis Indonesia akan menjadi pemain besar dalam pasar dunia, jika anak bangsa
dapat dikembangkan berbagai potensinya. “Di
tangan kita semua masa depan Indonesia, oleh sebab itu tempatkan pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama,” pungkas Mendikbud. (Seno Hartono)
PERBAIKI METODE
MENGAJAR
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan meminta untuk memperbaiki
metode mengajar di sekolah. Menurut Mendikbud, jika metode mengajarnya baik
dalam arti para guru memiliki modal atau teknik mengajar yang tepat maka materi
apapun dapat diajarkan dengan baik.
“Bukan
persoalan kurikulumnya, tetapi yang sering menjadi masalah itu metode
mengajarnya. Yang perlu kita perbaiki itu metode mengajar,” katanya usai
bersilaturahim dengan para pegawainya di Plaza Insan Berprestasi, Gedung Ki
Hajar Dewantara, Kemdikbud, Jakarta Kamis (13/11/2014).
Mendikbud
mengatakan, jika sekadar materinya yang diubah, tetapi metodologinya tidak
diperbaiki maka justru akan muncul banyak masalah. “Sekarang yang jadi kunci justru fokus pada metodologi,” katanya.
Upaya
untuk memperbaiki metode mengajar ini, lanjut Mendikbud, dengan mengundang para
ahli metodologi dan mereka diajak untuk mengembangkan. “Jangan seakan-akan
semua ide itu datang dari menterinya,” katanya.
Para
guru yang berpengalaman juga akan dilibatkan. “Mereka tentu punya pengetahuan
yang bisa kita pakai,” kata Menteri Anies.
Mendikbud
menambahkan, pihaknya akan membentuk tim untuk melakukan evaluasi terhadap
Kurikulum 2013. Dia menginginkan ada umpan baik yang benar menyangkut
kurikulum. “Dari situ kita ambil
keputusan dan ini harus segera karena semester depan akan mulai,” katanya.
Senada
dengan Mendikbud, pakar pendidikan Arief Rachman mengatakan, saat ini terlalu
diberikan mengenai apa dan bagaimana kurikulum itu dan bukan tentang mengapa kurikulum itu diberikan. “Saya
menganggap keluhan anak-anak itu masuk di akal dan saya paham,” katanya.
Seperti
halnya juga, kata Arief, dengan Ujian Nasional (UN). “Sebetulnya, kalau UN itu
dimengerti mengapa kita mempunyai UN? anak-anak tidak akan merasa terlalu
berat,” katanya.
Menurut
dia, nilai terlalu diagungkan, sedangkan prestasi tidak diperhatikan. Produk
terlalu dicari, sedangkan proses tidak dihargai. “Hal-hal seperti ini yang
membuat kita jengah,” kata Arief. (Agung SW)
BUKAN HANYA URUSAN
PEMERINTAH, MENDIKBUD AJAK MASYARAKAT TERLIBAT DALAM PENDIDIKAN
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengajak masyarakat turut
berpartisipasi aktif dalam dunia pendidikan. Ia mengatakan selama ini
pemerintah dianggap sebagai satu-satunya pihak yang bertugas mengurus dunia
pendidikan. “Ajak rakyat terlibat,” katanya.
Ia
mencontohkan, fungsi pendidikan tidak hanya ada di sekolah, tetapi juga di rumah,
dan orang tua memegang peranan penting di dalamnya. “Yang paling penting itu rumah. Orang tua harus belajar jadi pendidik
yang baik,” ujar Mendikbud. Karena itu ia mengatakan harus ada gerakan di
masyarakat untuk ikut bergerak dalam dunia pendidikan.
Pendidikan,
lanjutnya, harus menjadi hal yang menyenangkan, dan bukan sesuatu yang menjadi
beban bagi peserta didik maupun orang tua. “Saya dalam seminggu mendapat ribuan
sms dari guru dan siswa,” tutur Mendikbud usai menghadiri silaturahim dengan
keluarga besar Kemendikbud di Plasa Insan Berprestasi Kemendikbud, Jakarta,
(13/11/2014).
Ribuan
pesan singkat yang diterimanya itu sebagian besar mengeluhkan masalah yang
dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia. “Sekolah berat, tunjangan (guru) belum sampai, status (guru
bantu/honorer) yang belum beres. Itu menggambarkan pendidikan masih menjadi
beban,” katanya.
Ia
menuturkan akan melakukan evaluasi terhadap metode pengajaran guru supaya tidak
membebani siswa. “Bukan soal
kurikulumnya, tetapi metode mengajar. Materi apapun bisa diterima dengan baik
jika metode mengajarnya tepat,” jelas Mendikbud. (Desliana Maulipaksi)
0 Response to "Pesan-Pesan Penting Mendikbud RI (Anies Baswedan) Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pendidikan Indonesia"
Post a Comment