Sahabat
Edukasi yang sedang berbahagia...
Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di SD dalam kurikulum 2013 berlandaskan pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyebutkan, bahwa “Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.” Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI.
Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan di SD dalam kurikulum 2013 berlandaskan pada Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyebutkan, bahwa “Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang digunakan dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.” Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SD/MI dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI.
1.
Pendekatan
pembelajaran tematik terpadu diberikan di sekolah dasar mulai dari kelas I
sampai dengan kelas VI.
2.
Pendekatan
yang dipergunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari berbagai mata
pelajaran yaitu; intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner dan
trans-disipliner.
Intra Disipliner adalah Integrasi
dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara utuh dalam setiap mata
pelajaran yang integrasikan melalui tema.
Inter Disipliner yaitu menggabungkan
kompetensi dasar-kompetensi dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu
sama lain seperti yang tergambar pada mata pelajaran IPA dan IPS yang
diintegrasikan pada berbagai mata pelajaran lain yang sesuai. Hal itu tergambar
pada Struktur Kurikulum SD untuk Kelas I-III tidak ada mata pelajaran IPA dan
IPS tetapi muatan IPA dan IPS terintegrasi ke mata pelajaran lain terutama
Bahasa Indonesia.
Multi Disipliner adalah pendekatan
tanpa menggabung-kan kompetensi dasar sehingga setiap mapel masih memiliki
kompetensi dasarnya sendiri. Gambaran tersebut adalah IPA dan IPS yang berdiri
sendiri di kelas IV-VI.
Trans Disipliner adalah pendekatan
dalam penentuan tema yang mengaitkan berbagai kompetensi dari mata pelajaran
dengan permasalahan yang ada di sekitarnya.
3.
Pembelajaran
tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan berbagai proses integrasi berbagai
kompetensi.
4.
Pembelajaran
tematik terpadu diperkaya dengan penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia
sebagai penghela/alat/media mata pelajaran lain.
5.
Penilaian
dilakukan dengan mengacu pada indikator masing-masing Kompetensi Dasar dari
masing-masing mata pelajaran.
Pembelajaran
tematik terpadu menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran yang
terdapat pada Kompetensi Dasar (KD) KI-3 dan juga keterampilan yang tergambar
pada KD KI-4 dalam suatu proses pembelajaran.
Implementasi KD KI-3 dan KD KI-4 diharapkan akan mengembangkan berbagai sikap yang merupakan cerminan dari KI-1 dan KI-2. Melalui pemahaman konsep dan keterampilan secara utuh akan membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Implementasi KD KI-3 dan KD KI-4 diharapkan akan mengembangkan berbagai sikap yang merupakan cerminan dari KI-1 dan KI-2. Melalui pemahaman konsep dan keterampilan secara utuh akan membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran
tematik terpadu adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada peserta didik. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok
yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Penggunaan
tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di antaranya:
1.
Peserta
didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
2.
Peserta
didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar
antar mata pelajaran dalam tema yang sama;
3.
Peserta
didik memahami materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
4.
Peserta
didik dapat dapat memiliki kompetensi dasar lebih baik, karena mengkaitkan mata
pelajaran dengan pengalaman pribadi peserta didik;
5.
Peserta
didik mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan
dalam konteks tema yang jelas;
6.
Peserta
didik lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata,
untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus
mempelajari mata pelajaran lain;
7.
Guru
dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat
dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan, waktu
selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan, atau pengayaan.
Secara
pedagogis pembelajaran tematik berdasarkan pada eksplorasi terhadap pengetahuan
dan nilai-nilai yang dibelajarkan melalui tema sehingga peserta didik memiliki
pemahaman yang utuh. Peserta didik diposisikan sebagai pengeksplorasi sehingga
mampu menemukan hubungan-hubungan dan pola-pola yang ada di dunia nyata dalam
konteks yang relevan. Pembelajaran tematik dimaksudkan untuk mengembangkan
berbagai kemampuan, keterampilan dan sikap yang diperoleh melalui proses
pembelajaran tematik terpadu ke dalam konteks dunia nyata yang di bawa kedalam
proses pembelajaran secara kreatif.
Prinsip-prinsip
Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran
tematik terpadu memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.
Peserta
didik mencari tahu, bukan diberi tahu.
2.
Pemisahan
antar mata pelajaran menjadi tidak begitu nampak. Fokus pembelajaran diarahkan
kepada pembahasan kompetensi melalui tema-tema yang paling dekat dengan
kehidupan peserta didik.
3.
Terdapat
tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan
berbagai konsep, keterampilan dan sikap.
4.
Sumber
belajar tidak terbatas pada buku.
5.
Peserta
didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan
karakteristik kegiatan yang dilakukan
6.
Guru
harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi
peserta didik yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan
ketertarikan terhadap suatu topik.
7.
Kompetensi
Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri.
8.
Memberikan
pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experiences) dari hal-hal yang
konkret menuju ke abstrak.
0 Response to "Penjelasan dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu Dalam Implementasi Kurikulum 2013 SD/MI"
Post a Comment