Sahabat
Edukasi yang sedang berbahagia...
Keberhasilan pembelajaran tematik terpadu tergantung pula pada lingkungan kelas yang diciptakan yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar dan menjadi tempat belajar yang nyaman, aman, dan menyenangkan.
Penataan lingkungan kelas bisa berupa pengaturan peserta didik dan ruang kelas. Pengaturan tersebut mencakup pengaturan meja-kursi peserta didik, penataan sumber dan alat bantu belajar, dan penataan pajangan hasil karya peserta didik.
Pengorganisasian atau pengaturan peserta didik dapat dilakukan dalam bentuk klasikal, kelompok dan individual.
Keberhasilan pembelajaran tematik terpadu tergantung pula pada lingkungan kelas yang diciptakan yang dapat mendorong peserta didik untuk belajar dan menjadi tempat belajar yang nyaman, aman, dan menyenangkan.
Penataan lingkungan kelas bisa berupa pengaturan peserta didik dan ruang kelas. Pengaturan tersebut mencakup pengaturan meja-kursi peserta didik, penataan sumber dan alat bantu belajar, dan penataan pajangan hasil karya peserta didik.
Pengorganisasian atau pengaturan peserta didik dapat dilakukan dalam bentuk klasikal, kelompok dan individual.
Penataan lingkungan
kelas perlu memperhatikan 4 hal berikut:
1)
Mobilitas, memudahkan peserta
didik untuk bergerak dari satu pojok ke pojok lain,
2)
Aksesibilitas, memudahkan peserta
didik mengakses sumber dan alat bantu belajar,
3)
Interaksi, memudahkan peserta
didik untuk berinteraksi dengan sesama teman atau pendidiknya, dan
4)
Variasi kegiatan, memudahkan
peserta didik melakukan berbagai kegiatan yang beragam, misal berdiskusi,
melakukan percobaan, dan presentasi.
Ruang
kelas juga dapat dilengkapi dengan Pusat belajar (learning centre). Pusat belajar ini dapat ditempatkan di pojok
kelas. Pusat belajar ini dapat berisi beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan
dan dapat diubah dari waktu ke waktu. Fungsi Pusat Belajar dapat menjadi tempat
bagi anak yang sudah menyelesaikan kegiatan sehingga tidak mengganggu teman
lainnya. Contoh pusat belajar yang dapat disesiakan misalnya pojok dengan rak
yang diisi beberapa buku.
Pusat
belajar ini suatu saat dapat diubah menjadi pojok matematika, yang dapat
digunakan oleh peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan atau menggunakan
sebagai media yang berhubungan dengan matematika. Kegiatan di tempat ini
peserta didik dapat mengerjakan tugas atau bereksperimen dengan matematika.
Sumber atau media belajar dapat diletakkan pada rak, meja, atau kotak-kotak
yang diberi label sehingga mudah ditemukan saat dibutuhkan.
Karya
anak juga dapat dipajangkan. Pajangan diganti secara rutin sesuai dengan tema
yang sedang digunakan. Contoh pada waktu pelaksanaan tema “Tumbuhan”, kelas
dapat dirancang dengan nuansa taman bunga dengan menghiasi berbagai macam
bunga-bunga yang digantung di jendela atau di langit-langit kelas. pajangan
disusun dengan memperhatikan estetika dan berada dalam jangkauan pandang/sentuh
peserta didik sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar oleh peserta
didik.
0 Response to "Pengelolaan/Penataan Kelas Untuk Keberhasilan Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013"
Post a Comment