Sahabat
Edukasi yang sedang berbahagia... Pembelajaran Kolaboratif atau Collaborative
Learning adalah situasi
dimana terdapat dua atau lebih orang belajar atau berusaha untuk belajar
sesuatu secara bersama-sama.
Tidak seperti belajar sendirian, orang yang terlibat dalam collaborative learning memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain (meminta informasi satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau pekerjaan satu sama lain, dll).
Lebih khusus, collaborative learning didasarkan pada model di mana pengetahuan dapat dibuat dalam suatu populasi di mana anggotanya secara aktif berinteraksi dengan berbagi pengalaman dan mengambil peran asimetri (berbeda).
Tidak seperti belajar sendirian, orang yang terlibat dalam collaborative learning memanfaatkan sumber daya dan keterampilan satu sama lain (meminta informasi satu sama lain, mengevaluasi ide-ide satu sama lain, memantau pekerjaan satu sama lain, dll).
Lebih khusus, collaborative learning didasarkan pada model di mana pengetahuan dapat dibuat dalam suatu populasi di mana anggotanya secara aktif berinteraksi dengan berbagi pengalaman dan mengambil peran asimetri (berbeda).
Dengan kata lain, collaborative learning mengacu
pada lingkungan dan metodologi kegiatan peserta didik melakukan tugas umum di
mana setiap individu tergantung dan bertanggung jawab satu sama lain.
Hal ini juga termasuk percakapan dengan tatap muka dan diskusi dengan komputer (forum online, chat rooms, dll.). Metode untuk memeriksa proses collaborative learning meliputi analisis percakapan dan analisis wacana statistik. (http://id.wikipedia.org/wiki/Collaborative_learning-work).
Hal ini juga termasuk percakapan dengan tatap muka dan diskusi dengan komputer (forum online, chat rooms, dll.). Metode untuk memeriksa proses collaborative learning meliputi analisis percakapan dan analisis wacana statistik. (http://id.wikipedia.org/wiki/Collaborative_learning-work).
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan hubungan
antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru
dari penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas
atau pembelajaran kolaboratif.
1. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi,
2. Berbagi tugas dan kewenangan,
3. Guru sebagai mediator,
4. Kelompok peserta didik yang heterogen.
CONTOH-CONTOH PEMBELAJARAN KOLABORATIF
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini :
1. Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.
2. Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama.
3. Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekannya.
4. Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Sortir Kata / Card Sort :
1. Motivasi
2. Membagi kertas berisi tulisan secara acak
3. Menempelkan induk tulisan di papan tulis
4. Mengelompokkan siswa sesuai kelompok
5. Menyesuaikan dengan induk kata
6. Presentasi
Kartu disimpan di atas meja, siswa di suruh ke
depan satu persatu, dan mencocokkan anak kata dengan kuncinya.
B. MODEL
PEMBELAJARAN TIM SISWA KELOMPOK PRESTASI (STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS / STAD)
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Tim
Siswa Kelompok Prestasi (Student Teams
Achievement Divisions / STAD) adalah
:
1. Menyajikan pelajaran (presentasi).
2. Belajar dalam tim:
a. Bagi siswa dalam kelompok (terbagi habis).
b. Tugaskan untuk menguasai materi yang telah
dipresentasikan.
c. Bagikan LKS aatu materi lain.
d. Anjurkan pada tiap tim bekerja dalam duaan atau
tigaan (anjurkan saling mengecek)
e. Beri penekanan, mereka tidak boleh mengakhiri
sebelum yakin seluruh anggota paham/menjawab benar 100%.
f. Pastikan siswa memahami bahwa LKS itu untuk
belajar – bukan hanya untuk diisi dan dikumpulkan.
g. Berikan lembar kunci jawaban LKS.
h. Berikan kesempatan saling menjelaskan jawaban,
tidak hanya mencocokkan.
i. Bila ada pertanyaan, mintalah dulu kepada teman,
baru ke guru.
j. Pada saat siswa bekerja dalam tim, berikan
penguatan.
3. Berikan kuis:
a. Beri waktu cukup.
b. Jangan biarkan bekerjasama.
c. Kumpulkan hasil atau mintalah bertukar jawaban
(memeriksa hasil).
4. Buatlah skor individu dan skor tim.
5. Pengakuan kepada prestasi tim.
C. MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW (MODEL TIM AHLI)
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Tim
Ahli / Jigsaw, yaitu :
1. Siswa dikelompokkan (4 orang).
2. Setiap siswa diberi materi yang berbeda.
3. Setiap siswa membaca tugas bagiannya.
4. Siswa yang memiliki nomor sama berkumpul dalam satu
kelompok (tim ahli).
5. Siswa kembali ke kelompok semula.
6. Secara bergantian mempresentasikan hasil jawaban tim
ahli kepada teman lainnya, semua anggota kelompok mencatat hasil.
7. Kesimpulan – penguatan dari guru
Pelaksanaan teknik Jigsaw dalam kegiatan pembelajaran:
1. Menginformasikan kompetensi dasar secara jelas.
2. Menginformasikan tema/topik ………………. disertai
penjelasan singkat atau meminta siswa mengamati,
membaca, dan lain-lain, yang sama sesuai tema/ topik ……………………
3. Menempatkan siswa secara heterogen dalam kelompok
kecil (kelompok koopratif):
a. Kelas dibagi menjadi ……….. kelompok.
b. Tiap kelompok terdiri dari
………. siswa.
4. Menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan
siswa:
a. Tugas individu sebanyak …….. tugas (sesuai jumlah
siswa tiap kelompok).
b. Tugas kelompok sebanyak ……… tugas (sesuai jumlah
kelompok).
5. Meminta siswa menemui anggota kelompok lain yang
mempunyai tugas individu yang sama
untuk:
a. Belajar bersama.
b. Menjadi ahli informasi.
c. Merencanakan cara meberikan informasi.
6. Meminta siswa untuk kembali ke kelompok kooperatif
(………. serangkai):
a. Berbagai informasi (sesuai tugas individu).
b. Mengerjakan tugas kelompok.
7. Meminta kelompok menginformasikan hasil tugas
kelompok dilanjutkan tanggapan dari kelompok lain.
8. Pembenaran/pelurusan hasil kerja kelompok.
D. MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (SHARAN, 1992)
Model pembelajaran Group Investigation merupakan metode
pembelajaran kooperatif yang paling kompleks. Langkah-langkah penerapannya adalah :
1. Guru
membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2. Guru
menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
3. Guru
memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi/tugas
yang berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing
kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan
5. Setelah
selesai diskusi, juru bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok
6. Guru
memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan
7. Evaluasi
8. Penutup
E. MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) KOOPERATIF TERPADU
MEMBACA DAN MENULIS (STEVEN & SLAVIN, 1995)
Langkah-langkah penerapan model pembelajaran Cooperative
Integrated Reading And Composition (CIRC)
:
1. Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara
heterogen
2. Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik
pembelajaran
3. Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan
menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis
pada selembar kertas
4. Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
5. Guru membuat kesimpulan bersama
6. Penutup
F. MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DASAR
Langkah-langkah pembelajaran Inkuiri Dasar, yaitu :
1. Pengalaman awal : Kegiatan eksplorasi.
2. Pertanyaan : Mengajukan pertanyaan dan
pembelajaran dikembangkan seputar pertanyaan.
3. Alternatif : Mengusulkan sejumlah alternatif yang
masuk akal untuk menjawab pertanyaan (alternatif jawaban yang lain juga mungkin
muncul pada tahap pengumpulan data selanjutnya.
4. Data : Mengumpulkan data setiap alternatif jawaban
yang diajukan.
5. Sintesis :Menarik kesimpulan dengan memilih
alternatif jawaban terbaik atas pertanyaan yang dikaji.
6. Menilai kesimpulan : Menilai/mengukur apakah
kesimpulan itu bisa menjawab pertanyaan
dengan pas.
7. Mengemukakan kesimpulan : Menyusun laporan dan
presentasi kesimpulan.
0 Response to "Definisi & Contoh Model Pembelajaran Kolaboratif Kurikulum 2013, Serta Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Card Sort, Tim Siswa Kelompok Prestasi, Jigsaw, Group Investigation, Circ, dan Inkuiri Dasar"
Post a Comment