Sahabat
Edukasi yang sedang berbahagia...
Dalam proses pengisian pada aplikasi Dapodikdas 2013, khususnya dalam tab “Sarpras” (sarana dan prasarana) maupun “Sekolah” ini harus benar-benar kita perhatikan layaknya dalam proses input / entry maupun pemetaan data pada PTK maupun Peserta Didik, dan lain-lain.
Dikarenakan dari data-data yang telah kita sinkronisasikan melalui aplikasi Dapodikdas 2013 ini nantinya akan digunakan sebagai salah satu acuan utama pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakan terkait sekolah yakni pada tab “Sarpras” akan menjadi salah satu penentu dapat atau tidaknya rehabilitasi prasarana sekolah kita itu sendiri nantinya, terkait hal tersebut, berikut saya share informasi dari situs resmi Kemdikbud RI bahwasannya pada tahun 2014, seluruh ruang kelas yang mengalami rusak berat akan direhabilitasi.
Total
sekolah yang direhabilitasi hingga 2013 ini sebanyak 148.142 SD dan 36.564 SMP.
Sedangkan ruang kelasnya berjumlah 1.021.883 ruang kelas SD, dan 325.534 ruang
kelas SMP.
Dalam proses pengisian pada aplikasi Dapodikdas 2013, khususnya dalam tab “Sarpras” (sarana dan prasarana) maupun “Sekolah” ini harus benar-benar kita perhatikan layaknya dalam proses input / entry maupun pemetaan data pada PTK maupun Peserta Didik, dan lain-lain.
Dikarenakan dari data-data yang telah kita sinkronisasikan melalui aplikasi Dapodikdas 2013 ini nantinya akan digunakan sebagai salah satu acuan utama pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakan terkait sekolah yakni pada tab “Sarpras” akan menjadi salah satu penentu dapat atau tidaknya rehabilitasi prasarana sekolah kita itu sendiri nantinya, terkait hal tersebut, berikut saya share informasi dari situs resmi Kemdikbud RI bahwasannya pada tahun 2014, seluruh ruang kelas yang mengalami rusak berat akan direhabilitasi.
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menargetkan tidak ada lagi ruang kelas
SD-SMP yang rusak berat di 2014 mendatang. Dengan program rehabilitasi
sepanjang tahun 2011-2013, ruang kelas SD-SMP rusak sedang dan rusak sedang
menurun signifikan.
Dari
paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, diketahui, sebanyak
132.137 ruang kelas SD rusak berat pada 2011 telah direhabilitasi sehingga di
2013 turun menjadi 5.325 ruang. Sedangkan untuk SMP, dari 41.027 ruang rusak
berat pada 2011, turun menjadi 2.711 ruang di 2013 ini. “Rehab ini pekerjaan
besar,“ katanya pada jumpa pers akhir tahun 2013, Senin (30/12), di Kantor
Kemdikbud, Jakarta.
Untuk
kategori rusak sedang, dari 160.780 ruang kelas jenjang SD pada 2011, setelah
direhabilitasi menjadi 136.616 ruang kelas pada 2013. Targetnya, di 2014
mendatang ruang kelas rusak sedang tinggal 94,160 ruang.
Dan
untuk jenjang SMP, lanjutnya, dari 82.892 ruang kelas rusak sedang pada 2011,
di 2013 ini turun menjadi 64.354 ruang. Targetnya, 2014 ruang kelas SMP yang
rusak sedang tinggal 44.125 ruang.
Dalam
kesempatan yang sama Mendikbud mencontohkan, kasus sekolah rusak berat di Lebak
beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan. Sekolah tersebut merupakan sekolah
filial yang lokasinya jauh dari sekolah induk. “Sekolah induknya relatif bagus.
Sekolah filial itu dari papan, dan bambu. Sekarang kami sudah menurunkan tim
untuk membangun di situ,” katanya.
Program
rehabilitasi telah menaikkan jumlah ruang kelas dengan katagori baik. Untuk
jenjang SD, di 2011 tercatat 726.101 ruang kelas dalam kategori ini. Hingga
2013, kenaikan jumlah ruang kelas dengan katagori baik sebesar 153.841 ruang,
menjadi 879.942 ruang. Dan untuk jenjang SMP, sebanyak 192.826 ruang kelas
tercatat dalam kategori baik. Dan tahun 2013 ini, jumlah tersebut meningkat
menjadi 258.469.
0 Response to "Target Seluruh Ruang Kelas Sekolah Yang Rusak Berat Direhabilitasi Pada Tahun 2014"
Post a Comment