Sahabat
Edukasi yang sedang berbahagia...
Orientasi kegiatan dan anggaran yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar pada 2014 berfokus pada dua hal :
Orientasi kegiatan dan anggaran yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar pada 2014 berfokus pada dua hal :
- Pertama, hal-hal yang berkaitan dengan terciptanya kesempatan bagi anak usia sekolah untuk memperoleh layanan pendidikan.
- Kedua, layanan pendidikan yang bermutu dengan menerapkan standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan.
Demikian salah satu
hal yang diungkapkan Thamrin Kasman, Sekretaris Ditjen Dikdas, saat ditemui di
ruang kerjanya Gedung E lantai 5 Kompleks Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, Senayan, Jakarta, Selasa sore, 7 Januari 2013. Wawancara terkait
refleksi program Ditjen Dikdas 2013 dan rencana 2014.
“Terkait penciptaan
akses, program diarahkan pada bagaimana menjangkau anak-anak usia sekolah yang
berada di pesisir atau jauh dari jangkauan,” tambahnya.
Jika mereka tak bisa
menjangkau satuan pendidikan, pemerintahlah yang menjangkau mereka. Caranya
dengan memberikan bantuan sarana-prasarana berupa pembangunan ruang kelas baru
atau pendirian sekolah baru.
“Tetap orientasinya
adalah melakukan penyisiran bagi daerah-daerah yang belum tuntas wajib
belajar,” tegasnya. Sebab, kendati sebagian besar daerah telah mencapai Angka
Partisipasi Kasar 100%, daerah lain yang APK dan Angka Partisipasi Murninya di
bawah 95% harus terus diperhatikan.
Ihwal standar
pengelolaan anggaran 2014, katanya, relatif sama dengan 2013. Pada 2013,
komponen Daftar Isian Pelaksana Anggaran ada yang dibintang. Butuh waktu hingga
April untuk melengkapi dokumen dan selesai pencairan.
“Keunggulan 2014,
kita sedini mungkin akan melakukan percepatan melengkapi dokumen-dokumen yang
harus menyertai DIPA sebelum dilakukan pencairan,” ungkapnya.
Selain percepatan
pelengkapan dokumen, terobosan lain yang akan diterapkan Ditjen Dikdas dalam
mensukseskan program 2014 adalah pemetaan calon penerima sasaran. Para
pengelola satuan kerja, lanjutnya, harus memiliki calon penerima sasaran sedini
mungkin.
“Misalnya mau rehab
sekolah, sekolah apa dan di mana? Strateginya dengan melakukan percepatan
pemetaan calon penerima sasaran,” ucapnya.
Dukungan teknologi
informasi dan komunikasi juga akan dikuatkan guna mempercepat proses penyaluran
informasi dari daerah ke pusat dan dari pusat ke daerah. Semua upaya yang
dilakukan tentu dengan memerhatikan aturan atau regulasi yang telah ditetapkan.
Thamrin berharap
ketepatan sasaran dapat terjamin. Caranya dengan pelengkapan dan pembaruan
(update) Data Pokok Pendidikan (Dapodik) terhadap entitas siswa, pendidik dan
tenaga kependidikan, dan sekolah.
“Sehingga dengan
demikian peta yang kita buat betul-betul sudah mikro dan tepat sasaran; jumlah
sekolah rusak sedang, sekolah kekurangan RKB, jumlah siswa miskin, dan
lain-lain,” urainya.
Sinergitas komunikasi
antara Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota juga harus terjaga. Dengan begitu,
komunikasi, arus informasi, dan bahan didistribusi berjalan baik. (Billy
Antoro)
0 Response to "Dari Dapodik, Pemetaan Calon Penerima Sasaran Dilakukan Sedini Mungkin"
Post a Comment