Sahabat
Edukasi yang sedang berbahagia...
Untuk memperbaki kemampuan siswa dalam bidang matematika, sains, dan membaca, perlu dilakukan perubahan dalam metode pengajaran di dalam kelas, misalnya dengan lebih memperbanyak praktik.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Ramon Mohandas, dalam talkshow di Radio KBR 68 H, Rabu (11/12), di Jakarta. “Agar kemampuan siswa dalam ketiga bidang tersebut dapat ditingkatkan maka perlu dilakukan perubahan dalam metode pembelajaran di dalam kelas, antara lain dengan memperbanyak praktik”, ujar Ramon.
Untuk memperbaki kemampuan siswa dalam bidang matematika, sains, dan membaca, perlu dilakukan perubahan dalam metode pengajaran di dalam kelas, misalnya dengan lebih memperbanyak praktik.
Demikian dikatakan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Ramon Mohandas, dalam talkshow di Radio KBR 68 H, Rabu (11/12), di Jakarta. “Agar kemampuan siswa dalam ketiga bidang tersebut dapat ditingkatkan maka perlu dilakukan perubahan dalam metode pembelajaran di dalam kelas, antara lain dengan memperbanyak praktik”, ujar Ramon.
Penjelasan ini
disampaikan Ramon Mohandas, menanggapi pemberitaan mengenai rendahnya kemampuan
siswa Indonesia dalam bidang matematika, sains, dan membaca. Berdasarkan hasil
Programme for International Student Assessment (PISA) 2012, yang dipublikasikan
the Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD), Indonesia berada diposisi ke 64 dari 65 negara yang
berpartisipasi dalam tes tersebut.
Dikatakannya,
perubahan metode pengajaran ini telah
diakomodir dalam Kurikulum 2013, yang
memfokuskan pengajaran pada tiga hal, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan, dengan berbasiskan pada pendekatan scientific, yang menekankan
pada observasi, bertanya, bernalar, mencoba, mengkomunikasikan. Pada jenjang SD pembentukan sikap mencapai 70
persen dari seluruh pembelajaran.
Pembentukan sikap ini antara lain, kejujuran, toleransi dan cinta tanah air. Ditambahkannya, perubahan kurikulum selama ini tidak banyak merubah metode pengajaran di kelas.
Pembentukan sikap ini antara lain, kejujuran, toleransi dan cinta tanah air. Ditambahkannya, perubahan kurikulum selama ini tidak banyak merubah metode pengajaran di kelas.
Untuk menaikkan
peringkat Indonesia dalam tes PISA maka materi-materi yang diuji dalam tes
tersebut perlu dimasukan ke dalam Kurikulum 2013. Dijelaskannya, hasil PISA
juga dipengaruhi oleh cakupan wilayah yang dilakukan penilaian. Penilaian yang
dilakukan terhadap siswa Indonesia dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu,, misalnya Cina, penilaian hanya berdasarkan sampel, yakni hanya
mengambil sampel kota Shanghai.
Pada Kurikulum 2013,
penilaian siswa di jenjang SD, dilakukan dalam bentuk narasi, dan tidak dalam bentuk angka seperti selama ini
dilakukan. “Penilaian dilakukan secara narasi dalam kalimat positif yang
menumbuhkan optimisme, bagi siswa yang belum mampu mencapai tingkatan yang
diinginkan akan diberikan remedial”, ujar Ramon. Ditambahkannya, di jenjang
SD juga tidak ada lagi perangkingan.
Dijelaskannya, guru
yang akan menerapkan Kurikulum 2013 harus mengikuti pelatihan terlebih dahulu.
“Pada Kurikulum 2013, guru hanya boleh menerapkannya setelah mendapatkan pelatihan”, tegas mantan atase pendidikan di
Belanda tersebut. “Persyaratan lain dalam penerapan Kurikulum 2013, bukunya
disiapkan sepenuhnya oleh Pemerintah dan diberikan secara gratis kepada peserta
didik”, tandas Ramon (TD)
0 Response to "Mengubah Metode Pengajaran Dapat Meningkatkan Kemampuan Siswa"
Post a Comment