Assalamu’alaikum
wr. wb. Selamat pagi dan
salam sejahtera.
Alhamdulillah, marilah kita senantiasa
memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga pada pagi hari ini, kita masih bisa
bersama-sama mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2013
dan HUT ke-68 PGRI dalam keadaan sehat wal ‘afiat.
Sebelumnya, marilah sejenak kita tundukkan
kepala seraya memanjatkan doa untuk para guru dan tenaga kependidikan yang
telah mendahului kita berpulang keharibaan Allah, Tuhan Yang Mahakuasa. Semoga
mereka senantiasa mendapatkan ampunan dan kasih sayang-Nya.
Dalam kesempatan ini, izinkan saya atas nama
pribadi dan pemerintah menyampaikan ucapan terima kasih, apresiasi, dan
penghargaan setinggi-tingginya atas prestasi, dedikasi, tanggung jawab, dan
segala ikhtiar yang telah dilakukan oleh para guru, tenaga kependidikan dan
masyarakat dalam memajukan dunia pendidikan
dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hadirin yang kami hormati,
Kita semua menyadari dan memahami tentang
arti penting dan mulianya pendidikan, tetapi di balik itu kita juga menyadari
bahwa tantangan dan persoalan yang kita hadapi semakin berat, rumit, dan
kompleks, terutama dalam rangka mempersiapkan generasi 2045, 100 tahun
Indonesia merdeka, dan kejayaan Indonesia.
Kalau kita cermati struktur penduduk kita
pada tahun 2010, terdapat 46 juta anak usia 0 sampai 9 tahun dan 44 juta anak
usia 10 sampai 19 tahun. Jadi, sekarang ini kalau kita ingin mempersiapkan
generasi 2045, tidak ada pilihan lain kecuali harus memperkuat layanan, baik
akses maupun kualitas pendidikan kita, mulai dari pendidikan anak usia dini
(PAUD), pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pada
tahun 2045, mereka akan berusia 35 sampai 44 tahun dan 45 sampai 55 tahun.
Merekalah yang akan memimpin dan mengelola bangsa dan negara yang kita cintai
ini.
Mereka harus kita bekali dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai dengan zamannya. Mereka harus memiliki kemampuan
berpikir orde tinggi, kreatif, inovatif, berkepribadian mulia, dan cinta pada
tanah air, serta bangga menjadi orang Indonesia, sebagaimana yang digagas dalam
Kurikulum 2013.
Untuk itu, prinsip yang kita kembangkan
adalah memberikan layanan pendidikan sedini mungkin (start earlier)
melalui gerakan PAUD, memberikan kesempatan bersekolah setinggi mungkin (stay
longer) melalui pendidikan menengah universal (PMU), dan peluasan akses ke
perguruan tinggi. Selain itu, kita perlu memperluas jangkauan dan menjangkau
mereka yang tidak terjangkau (rich wider) melalui program bantuan siswa
miskin (BSM), Bidikmisi, dan sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan
tertinggal (SM3T).
Kita ingin agar anak-anak kita di manapun
berada dan apapun latar belakang sosial dan ekonominya dapat memperoleh layanan
pendidikan setinggi mungkin. Pendidikan tersebut harus terjangkau dan
berkualitas. Guru dan tenaga kependidikan menjadi faktor penentunya sehingga
mau tidak mau harus kita tingkatkan ketersediaan dan profesionalitasnya.
Hadirin yang berbahagia,
Sengaja tema yang diambil dalam peringatan
HGN tahun 2013 dan HUT ke-68 PGRI ini adalah “Mewujudkan Guru yang Kreatif
dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Kurikulum 2013.” Hal
ini dimaksudkan untuk menjawab berbagai persoalan dan tantangan yang saya
sebutkan di atas. Sekarang ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang
melakukan penataan sistem pendidikan guru, pelatihan berkelanjutan,
pelindungan, dan peningkatan kesejahteraan guru. Saya juga memberikan dukungan
penuh agar PGRI bisa menjadi organisasi profesi guru yang kuat sehingga
menghasilkan guru yang mampu mengembangkan kemampuannya secara mandiri, mampu
sebagai sumber inspirasi dan keteladanan, kreatif, inovatif, dan menegakkan
kode etik guru sebagai profesi. Kita semua berharap para guru dan tenaga
kependidikan kita menjadi pembelajar dan pendidik sejati.
Dengan demikian, kurikulum 2013 yang digagas
untuk mempersiapkan generasi 2045, generasi yang mampu berpikir orde tinggi,
kreatif, inovatif, berkepribadian mulia, dan cinta pada tanah air, serta bangga
menjadi orang Indonesia, dapat diwujudkan. Kami mengajak semua pemangku
kepentingan untuk bekerja keras, bersungguh-sungguh, dan bekerja sama. Insya
Allah, cita-cita mulia tersebut dapat segera kita wujudkan.
Hadirin yang saya hormati,
Akhirnya, sekali lagi kami ucapkan Dirgahayu
Hari Guru Nasional 2013 dan selamat Hari Ulang Tahun ke-68 Persatuan Guru
Republik Indonesia. Semoga kita semua dapat meningkatkan kualitas pendidikan
kita dan mudah-mudahan apa yang kita lakukan termasuk bagian dari amal
kebajikan.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Jakarta, 25 November 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
MOHAMMAD NUH
Sumber artikel : Kemdikbud RI
0 Response to "Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dalam Peringatan Hari Guru Nasional 2013 dan Hari Ulang Tahun Ke-68 PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)"
Post a Comment