“Apapun yang terjadi dalam hidup ini adalah untuk dijalani, untuk disyukuri, dan untuk dinikmati.” (Dadang JSN)
Akhir-akhir ini aku
cukup disibukkan dengan berbagai macam tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan yang
harus aku selesaikan, di samping itu aku pun harus meluangkan sebagian waktu
berhargaku untuk menjalankan kewajibanku sebagai hamba Allaah dalam beribadah kepada-Nya
semata, terlebih di bulan Ramadhan 1435 H, yakni bulan yang penuh berkah, rahmat, dan
ampunan-Nya, diharapkan menjadi momentum tepat dan istimewa untuk semakin mendewasakan
diri sekaligus mengasah rasa pengabdian diri hanya untuk kebaikan-kebaikan
yang diberkah lagi total, bukan hanya untuk kepentingan duniawi saja namun juga
kepentingan-kepentingan ukhrowi sebagai bekal di akhir hayatku nanti.
Dalam kesempatan kali
ini aku akan berbagi sedikit kisah nyata dalam penggalan kisah sepanjang hidupku. Masa
kecilku dibesarkan di lingkungan desa yang tergolong daerah pelosoknya Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tepatnya di Dukuh Kaliasin, Desa Jari, Kecamatan
Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Ibuku seorang pensiunan PNS guru SD yang telah pensiun mulai tahun 2013, dan ayah kandungku berprofesi sebagai petani
biasa, namun beliau memiliki “senses of humor” yang tinggi.
Bila kuingat
masa-masa kecilku dulu, rasanya ingin kukembali mengalaminya. Saat itu membaca
adalah makanan tambahan sehari-hariku, mungkin karena ibukku merupakan seorang guru di SD
tempatku menimba ilmu, beliau tak segan-segan dan tiada pernah bosan untuk
terus menasehatiku di tengah-tengah kealpaanku ketika itu, wajarlah namanya
anak kecil, inginnya terus bermain melulu.
Selain itu ada motivasi dari diri-sendiri yang berhubungan dengan nama pemberian kedua orang tuaku yang mencantumkan “Juara” dalam deretan nama panjangku, hal ini membuat aku terus termotivasi masa itu, rasanya malu bila tidak dapat ranking di kelas, dan hasilnya alhamdulillaah… mulai kelas 1 hingga kelas 6 saat duduk di bangku SD itu aku selalu mendapatkan ranking 1, termasuk juga Nilai Ebtanas Murni yang menjadi salah satu penentu kelulusan pendidikan dasarku kala itu.
Selain itu ada motivasi dari diri-sendiri yang berhubungan dengan nama pemberian kedua orang tuaku yang mencantumkan “Juara” dalam deretan nama panjangku, hal ini membuat aku terus termotivasi masa itu, rasanya malu bila tidak dapat ranking di kelas, dan hasilnya alhamdulillaah… mulai kelas 1 hingga kelas 6 saat duduk di bangku SD itu aku selalu mendapatkan ranking 1, termasuk juga Nilai Ebtanas Murni yang menjadi salah satu penentu kelulusan pendidikan dasarku kala itu.
Dari sini aku ingin
menyapa teman-teman kecilku alumni SDN Jari 1 tahun pelajaran 1994/1995 yang
masih tersimpan di benakku kini, di antaranya; 1. Hartono, 2. Hartini, 3. Yati
A, 4. Yati, 5. Jariyanto, 6. Darianto, 7. Purwanto, 8. Priadi, 9. Supriadi, 10.
Umbini, 11. Duwin, 12. Pani, 13. Sakun, 14. Joko, 15. Edi Suratno, 16. Yasminten,
17. Wiji, 18. Marmi, 19. Mariyono, 20. Andik, 21. Laminten, 22. Rukayah, 23. Kartini,
24. Hanto Sutopo. Apa kabar kalian semua kawan-kawanku…? Semoga kalian semua
senantiasa sehat-sehat serta selalu berbahagia beserta keluarga di manapun
kalian berada… Aamiin…
Setelah lulus dari SD
Negeri Jari 1, Alhamdulillaah aku mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikanku di SMPN 2 Bubulan yang berada di Desa Senganten Kecamatan Gondang,
yang saat ini telah berubah nama menjadi SMPN 1 Gondang hingga lulus tahun
pelajaran 1997/1998 dengan hasil yang cukup membanggakanku terlebih untuk kedua orang tuaku,
Alhamdulillaah walaupun prestasiku tidak segemilang di SD, namun aku sudah bersyukur telah pernah meraih juara 1 walaupun hanya sekali tepatnya di kelas 1 SMP, selebihnya masuk dalam 4 besar, setelah itu juara-juara baru lainnya terbit hingga kelas 3 unggulan; teman-teman berprestasiku kala itu adalah Yunanto dan Indah Sri Wahyuni… “Jempolku” untuk kalian, saya yakin kalian sudah jadi “orang” sekarang ini… hehehe…
Alhamdulillaah walaupun prestasiku tidak segemilang di SD, namun aku sudah bersyukur telah pernah meraih juara 1 walaupun hanya sekali tepatnya di kelas 1 SMP, selebihnya masuk dalam 4 besar, setelah itu juara-juara baru lainnya terbit hingga kelas 3 unggulan; teman-teman berprestasiku kala itu adalah Yunanto dan Indah Sri Wahyuni… “Jempolku” untuk kalian, saya yakin kalian sudah jadi “orang” sekarang ini… hehehe…
Alumni SDN Jari 1
seangkatanku yang melanjutkan di SMP tempatku belajar hingga kembali bersamaan
lulus denganku pada tahun pelajaran 1997/1998 yakni ; Hartono, Darianto,
Jaryanto, Andik, Supriyadi, Hartini, Yati, dan Umbini… Salut untuk kalian
semua, termasuk juga atas kesetiaan kalian dalam menemaniku jalan kaki sekitar
2 km selama 3 tahun denganku… Kalian sungguh luar biasa…
Selepas itu kembali
ku mengucap puji syukur kehadirat Allaah SWT yang memberikan jalan hidupku
untuk terus melanjutkan ke tingkat SLTA tepatnya di SMU Negeri 3 Bojonegoro
hingga lulus pada tahun pelajaran 2000/2001. Setelah lulus SLTA aku menunda 1
tahun untuk kursus Komputer di LPIKOM Bojonegoro, selanjutnya dari tahun 2002 aku baru mulai masuk ke jenjang perguruan tinggi di IKIP PGRI Bojonegoro Program Studi FKIP-PKn hingga
lulus pada tahun 2006.
Singkat cerita pada awal
tahun 2008 aku merantau ke Pulau Sumatera, tepatnya di sebuah daerah di
Kabupaten Tebo Provinsi Jambi, hingga pada akhir tahun 2008 aku mencoba
mengikuti Tes Penerimaan CPNS Formasi Umum, untuk yang pertama kali dan
sekaligus untuk yang terakhir kalinya. Alhamdulillaah lulus, insya Allaah…
inilah salah satu berkat dari do’a tulus ibuku tercinta...
Dalam beberapa bulan
selanjutya di awal tahun 2009, SK CPNS pun aku terima beserta tugas dan pengabdianku
di SMPN Satu Atap Sungai Karang Kabupaten Tebo hingga hari ini...
Banyak cerita suka dan
duka yang kualami dalam kurun waktu sekitar 5 tahun berjalan selama bertugas di
SMPN Satu Atap Sungai Karang yang notabene berlokasi di kawasan HTI (Hutan
Tanaman Industri), yang mana di daerah ini fasilitas akses jaringan listrik PLN
termasuk juga jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan VII Koto Ilir dengan
Desa Sungai Karang belum tersedia, alhasil menyeberangi sungai Batanghari dengan
sarana "perahu kecil bermesin" pun menghiasi hari-hari perjalanan dinasku dari
tempat tinggalku ke sekolah ini. Walaupun begitu, namun alhamdulillaah… aku
sangat menikmati semua ini…
Semakin lama, semakin
terasa pula, bahwa ternyata keterbatasan-keterbatasan yang ada ini membuat sebuah
tantangan tersendiri, di mana tuntutan untuk sekolah ialah harus mampu
menghasilkan siswa-siswi maupun lulusan yang berkualitas tentunya. Hal ini tak akan
mungkin aku sepelekan, bahkan ini telah menyatu dalam darahku serta menjelma
dalam visi dan orientasi utama hidupku.
Namun di sisi lain, dengan adanya keterbatasan dan minimnya sarana prasarana yang tersedia inilah yang akhirnya justru menjadi motivasi positif bagi pihak sekolah, komite sekolah, seluruh wali murid, dan segenap pemerintah desa serta seluruh elemen masyarakat Desa Sungai Karang untuk berpartisipasi aktif serta bersinergi keras demi tercapainya kualitas pendidikan yang berkualitas yang telah diidam-idamkan bersama, sehingga lambat laun semua “impian-impian” itu dapat terwujud menjadi nyata. Aamiin…
Namun di sisi lain, dengan adanya keterbatasan dan minimnya sarana prasarana yang tersedia inilah yang akhirnya justru menjadi motivasi positif bagi pihak sekolah, komite sekolah, seluruh wali murid, dan segenap pemerintah desa serta seluruh elemen masyarakat Desa Sungai Karang untuk berpartisipasi aktif serta bersinergi keras demi tercapainya kualitas pendidikan yang berkualitas yang telah diidam-idamkan bersama, sehingga lambat laun semua “impian-impian” itu dapat terwujud menjadi nyata. Aamiin…
Selanjutnya, berbagai
cara alternatif pun ditempuh pihak sekolah dan komite sekolah yang didukung oleh segenap pemerintah desa serta masyarakat Desa Sungai Karang demi terpenuhinya
sarana dan prasarana sekolah yang lebih layak, tentunya dengan satu tujuan utama yakni untuk memperlancar proses belajar-mengajar di SMPN Satu Atap Sungai Karang, beberapa upaya bersama ini dilakukan dalam bentuk permohonan ataupun laporan-laporan
resmi kepada Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Tebo
maupun pengajuan permohonan-permohonan bantuan sarana penunjang pembelajaran kepada
perusahaan-perusahaan di sekitar sekolah, dan alhamdulillaah… seperangkat komputer
sudah pernah dihibahkan PT. Tebo Multi Agro untuk sekolah kami.
Mengenai perkembangan
sekolah tempatku bertugas, alhamdulillaah… kini sudah mulai mengalami kemajuan signifikan
yang patut disyukuri, selain telah memiliki 3 lokal gedung permanen untuk ruang
belajar, tahun ini juga telah terealisasi sebuah gedung perpustakaan yang sudah
dilengkapi pula pula dengan buku-buku bacaan siswa maupun guru yang jumlahnya
kurang lebih 1600 eksemplar.
Selain adanya penambahan sarana dan prasarana sekolah, jumlah peserta didiknya dari tahun ke tahunnya pun semakin bertambah, yang mana pada awal mula berdiri sekolah ini, untuk jumlah peserta didik sekaligus yang berhasil lulus untuk pertama kalinya pada tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 7 anak, dan pada tahun pelajaran 2014/2015 sekarang ini jumlah keseluruhan peserta didik telah lebih dari 100 anak didik.
Hingga tahun pelajaran 2013/2014 ini, SMPN Satu Atap Sungai Karang telah meluluskan 5 (lima) kali tamatan dengan persentase kelulusan 100 % pada setiap tahunnya. Semoga prestasi ini dapat semakin ditingkatkan di masa-masa mendatang, bukan hanya lulus 100 % saja, namun juga peningkatan perolehan nilai Ujian Nasional seluruh peserta didik yang semakin meningkat pula, dan bukan semata nilai akademik saja yang semakin baik, namun juga karakter / kepribadian berbudi pekerti luhur bagi mereka semua. Aamiin…
Selain adanya penambahan sarana dan prasarana sekolah, jumlah peserta didiknya dari tahun ke tahunnya pun semakin bertambah, yang mana pada awal mula berdiri sekolah ini, untuk jumlah peserta didik sekaligus yang berhasil lulus untuk pertama kalinya pada tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak 7 anak, dan pada tahun pelajaran 2014/2015 sekarang ini jumlah keseluruhan peserta didik telah lebih dari 100 anak didik.
Hingga tahun pelajaran 2013/2014 ini, SMPN Satu Atap Sungai Karang telah meluluskan 5 (lima) kali tamatan dengan persentase kelulusan 100 % pada setiap tahunnya. Semoga prestasi ini dapat semakin ditingkatkan di masa-masa mendatang, bukan hanya lulus 100 % saja, namun juga peningkatan perolehan nilai Ujian Nasional seluruh peserta didik yang semakin meningkat pula, dan bukan semata nilai akademik saja yang semakin baik, namun juga karakter / kepribadian berbudi pekerti luhur bagi mereka semua. Aamiin…
Akhirnya, sebagai
abdi Negara sekaligus abdi masyarakat, secara pribadi aku semakin memahami betapa
kompleksnya persoalan-persoalan terkait pendidikan ini, apalagi di daerah
pelosok dan terpencil seperti Desa Sungai Karang.
Oleh karena itu, bersama dengan berbagai kesulitan-kesulitan yang masih menghadang, namun tak sedikitpun kuterbesit untuk berinisiatif pindah/mutasi tugas dari SMPN Satu Atap Sungai Karang, terlebih lagi pada saat ini aku adalah satu-satunya guru PNS yang secara definitif dan administratif ditugaskan untuk mengabdikan diri di sekolah yang telah terakreditasi B pada akhir tahun 2013.
Segala rintangan ini pantas kuanggap sebagai tantangan-tantangan kemajuan yang layak untuk terus diperjuangkan. Kata kuncinya “apapun yang terjadi dalam hidup ini adalah untuk dijalani, untuk disyukuri, dan untuk dinikmati.” Dan kesimpulannya ialah bahwa Allah SWT telah mengarahkan jalan hidupku, hidupku untuk pendidikan… Salam Edukasi…!
Oleh karena itu, bersama dengan berbagai kesulitan-kesulitan yang masih menghadang, namun tak sedikitpun kuterbesit untuk berinisiatif pindah/mutasi tugas dari SMPN Satu Atap Sungai Karang, terlebih lagi pada saat ini aku adalah satu-satunya guru PNS yang secara definitif dan administratif ditugaskan untuk mengabdikan diri di sekolah yang telah terakreditasi B pada akhir tahun 2013.
Segala rintangan ini pantas kuanggap sebagai tantangan-tantangan kemajuan yang layak untuk terus diperjuangkan. Kata kuncinya “apapun yang terjadi dalam hidup ini adalah untuk dijalani, untuk disyukuri, dan untuk dinikmati.” Dan kesimpulannya ialah bahwa Allah SWT telah mengarahkan jalan hidupku, hidupku untuk pendidikan… Salam Edukasi…!
Kisah hidup dan pengalaman yang luar biasa... teruskan perjuanganmu adikku... engkau orang yang hebat....engkau orang yang luar biasa... tak banyak orang yang bisa dan mempunyai pengalaman yang "CETAR MEMBAHANA" seperti dirimu....
ReplyDeleteTerimakasih Abangku... Telah memberikan support yang luar biasa ini. Insya Allah, tak akan aku sia-siakan semua amanah yang sudah ada di pundakku ini Bang...!!!
ReplyDeleteBang Kemas Sudirman juga telah menjadi inspirator penting dalam perjalanan hidupku ke depan… Sekali lagi terimakasih atas semua motivasinya Bang…
Generasi emas Indonesia
ReplyDeleteTerimakasih Pak Kris... Salam Edukasi...
DeleteHi, Mas Dadang.
ReplyDeleteApa kabar nya skrg ?
Membaca kisah mu ....
sangat inspiratif.
Anda memang layak menyandang "Juara".
Juara di mana saja, apa saja dan kapan saja.
ku banyak belajar dari mu, sobat.
Salam hangat dari ku.
www.kukuhsilautama.com
Alhamdulillaah kabar baik Pak Kukuh... Salam hangat kembali Ndan...! :) Bapak pun sangat menginpirasi saya, sudah hebat rendah hati pula, saya pun banyak belajar dari Anda... Semoga kita masih ada kesempatan berjumpa dan bersilaturahmi lebih erat nantinya... Amiin...
Deletebanyak belajar darimu...salut
ReplyDeleteAlhamdulillaah... Terimakasih Pak Supandi...
Delete